BREAKING NEWS - Penetapan Nomor Urut, Istri Paslon Tidak Ikut Masuk Rapat Pleno Tertutup di Jembrana

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Setelah ditetapkannya dua pasangan calon Pilkada Jembrana 2020, yakni paket BangSa (I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa) dan paket TePat (I Nengah Tamba-I Gede Patriana Krisna).

Pada Kamis (24/9/2020) pagi ini, dua paslon pun turut hadir di ACJN Rambut Siwi, untuk ikut rapat pleno tertutup pengundian dan penetapan nomor urut.

Para istri dari kedua belah pihak pun turut hadir, namun tidak ikut masuk ke dalam.

Para istri dari pasangan calon duduk di lantai I ACJN Rambut Siwi dengan menatap layar televisi untuk menyaksikan siaran rapat tertutup.

• Pidato BTS di Sidang Umum PBB, Perjuangan Menghadapi Pandemi Covid-19: Life Goes On, Lets Live On

• Minat Petani di Buleleng untuk Ikut Program Asuransi Usaha Tani Padi Masih Minim

• Disindir Najwa Shihab Soal Menteri Segala Urusan, Menko Luhut Beri Akhirnya Bicara

Rapat dibatasi dikarenakan masa pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini.

Hal ini juga dilakukan KPU Jembrana sebagai upaya menekan penyebaran virus SARS Cov 2.

Sementara itu, pantauan di lapangan, untuk pengamanan yang dilakukan oleh TNI/Polri cukup ketat.

Seperti diketahui bahwa Polri dan TNI tidak akan membiarkan kedua pendukung Paslon untuk hadir dalam rapat pengundian dan penetapan nomor urut tersebut.

Untuk masuk ke ACJN Rambut Siwi, pemeriksaan dilakukan oleh anggota Sabhara Polres Jembrana.

Pemeriksaan ketat mulai dari kepentingan masuk hingga pemeriksaan masker.

Sementara itu, Kapolres Jembrana dan Dandim Jembrana dan pejabat Kepolisian dan TNI Jembrana juga sudah turut berada di lantai bawah ACJN Rambut Siwi untuk memantau keberlangsungan rapat pleno.

Hingga berita ini diturunkan, rapat pleno masih berlangsung di lantai II gedung ACJN Rambut Siwi, Jembrana, Bali.

Sebelumnya Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa menegaskan, bahwa ada pengawalan terhadap dua paslon baik calon bupati dan calon wakil bupati.

Mereka dikawal dari kediaman masing-masing hingga di lokasi rapat pleno.

Bahkan, polisi tak segan akan memukul mundur pihak-pihak yang akan merangsek masuk ke lokasi rapat pleno KPU Jembrana ini.

“Kami akan mengembalikan setiap pendukung yang coba masuk ke ACJN. Karena memang dibatasi hanya tujuh orang yang bisa masuk ke lokasi rapat,” tegasnya.(*).