Berita Jembrana
Tekan Kasus Rabies, Ratusan HPR di Jembrana Bali Divaksin Dalam Sehari, Tercatat Sudah 96 Positif
Selain tim internal Keswan-Kesmavet, kegiatan ini juga akan dibantu oleh vaksinator dari Provinsi Bali dan Dokpol Polres Jembrana.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Layanan vaksinasi rabies terus digenjot pasca mendapat perhatian khusus dari Pemprov Bali karena kasus yang tinggi.
Dalam sehari, vaksinasi rabies berhasil menyasar 443 ekor hewan penular rabies (HPR) di tiga titik wilayah Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Jembrana.
Hingga September 2025, tercatat ada 96 kasus positif rabies pada hewan.
Menurut data yang berhasil diperoleh, sebanyak 443 ekor hewan berhasil divaksin, terdiri dari 390 anjing dan 53 ekor kucing.
Baca juga: Vaksinasi Rabies Bakal Dibantu Vaksinator Provinsi dan Dokpol di Jembrana Bali, Fokus ke Zona Merah
Jumlah tersebut tersebar di tiga Banjar yakni Banjar Pasar, Banjar Rukun, serta Banjar Serong.
"Kita sudah mulai bergerak untuk percepatan penanganan rabies dan upaya menekan kasus rabies kembali muncul. Salah satunya vaksinasi massal ini," kata Sekretaris Tim Percepatan Penanganan Rabies Pemkab Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Rabu 8 Oktober 2025.
Dia menyebutkan, tim gabungan yang dibentuk sebelumnya berkolaborasi dengan tenaga tambahan dari Provinsi Bali menyisir satu per satu wilayah mulai dari arah timur.
"Selain vaksinasi, kami juga selipkan sosialisasi terhadap bahaya rabies serta upaya pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat. Termasuk juga upaya pengobatan ketika misalnya diserang anjing gila terindikasi rabies," ungkapnya.
Apalagi diketahui, kasus positif rabies di Jembrana mencapai 96 kasus. Wilayah yang mendominasi adalah di Kecamatan Mendoyo sebanyak 49 kasus.
Sementara di Kecamatan Jembrana tercatat 18 kasus, Kecamatan Negara dan Melaya masing-masing 10 kasus, serta 9 kasus di Kecamatan Pekutatan.
"Intinya prioritas wilayah adalah untuk desa zona merah rabies dulu. Di wilayah tersebut gebyar vaksinasi akan terus digenjot untuk menekan penyebaran kasus," tandasnya.
Sebelumnya, Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Jembrana, I Gusti Ngurah Putu Sugiarta, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan vaksinasi berbasis desa.
Selain tim internal Keswan-Kesmavet, kegiatan ini juga akan dibantu oleh vaksinator dari Provinsi Bali dan Dokpol Polres Jembrana.
"Selain dibantu dari provinsi, kita juga libatkan Dokpol Polres Jembrana," ungkapnya.
Menurut Sugiarta, fokus vaksinasi akan menyasar wilayah zona merah rabies, terutama Kecamatan Mendoyo yang mencatat kasus tertinggi.
Vaksinasi akan dimulai dari wilayah paling timur, yakni Kecamatan Pekutatan, kemudian menyisir ke arah barat hingga Gilimanuk.
"Nanti polanya berbasis desa. Tim siaga rabies di masing-masing desa juga akan membantu pendataan dan pemetaan wilayahnya," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.