Corona di Bali

Pengadaan APD di RSUD Klungkung Lebih Dari Rp.1,2 Miliar Per Bulan

Petugas di RSUD Klungkung saat bekerja selalu pakai APD, berapa pun jumlah pasien Covid-19 yang dirawat.

RSUD Klungkung
Foto : Petugas medis di RSUD Klungkung menggunakan APD level III, saat merawat pasien Covid-19 beberapa belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Hingga saat ini RSUD Klungkung masih merawat pasien Covid-19.

Setiap tim medis, para medis, hingga pendukung operasional harus mengenakan alat pelindung diri (APD) saat melayani pasien.

Dalam sebulan saja, RSUD Klungkung mengeluarkan biaya lebih dari Rp.1,2 miliar untuk pengadaan APD.

Dirut RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma menjelaskan, petugas di RSUD Klungkung saat bekerja selalu pakai APD, berapa pun jumlah pasien Covid-19 yang dirawat.

Rey Utami Dikabarkan Akan Segera Bebas dari Penjara Bulan Depan

AC Milan Kabari Zlatan Ibrahimovic Positif COVID-19

Sempat Tembus 94,39 Persen, Hunian Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RSUP Sanglah Kini Menurun

Demikian pula APD juga digunakan petugas di ruangan non Covid-19.

Walaupun dengan level lebih rendah, namun ini sebagai bentuk kewaspadaan terhadap bahaya penularan.

"Anggaran pengadaan APD setiap bulan berkisar Rp.1,2 miliar, sampai Rp.1,6 miliar. Sejak Agustus anggaran pengadaan dibebankan kedalam biaya operasional RSUD Klungkung," ujar dr. I Nyoman Kesuma, Jumat (25/9/2020)

Ia pun buka suara, terkait rumah sakit yang disebut-sebut mengambil keuntungan dari pandemi.

Menurutnya semenjak pandemi, pasien non Covid-19 menurun sampai rata-rata 400 pasien setiap bulannya.

Sementara pasien Covid-19 paling tinggi hanya 73 pasien per bulannya.

"Dari data terlihat jumlah pasien rawat inap menurun signifikan dari bulan ke bulan selama pandemi Covid-19. Sedangkan jumlah pasien Covid-19, paling tinggi 73 pasien per bulannya. Bagaimana RS bisa mengambil keuntungan dari kondisi tersebut?," tegasnya.

Disisi lain biaya yang dibutuhkan untuk menyiapkan ruang isolasi dan APD untuk semua pegawai sangat besar.

Serta petugas bekerja dalam tekanan stres dan kekhawatiran tertular.

"Jadi silahkan dinilai apakah RS mendapat keuntungan dari wabah ini?," ungkapnya.

Sementara insentif bagi tenaga medis Covid-19 yang belum terealisasi dari bulan Mei sampai Agustus.

"Insentif tim medis Covid-19 di RSUD Klungkung baru cair bulan April 2020. Sedangkan dari Mei sampai Agustus belum cair," ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved