Jembrana Catat Tambahan Pasien Covid Tertinggi Sepanjang Pandemi, Daya Tampung RS Tak Cukup
Ke-31 pasien baru ini merupakan transmisi lokal dari klaster sebelumnya.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Bambang Wiyono
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA – Penambahan warga yang tertular Virus Corona di Kabupaten Jembrana, masil fluktuatuf namun makin memprihatinkan.
Setelah satu orang positif Covid- 19 pada Kamis (24/9/2020), di Jembrana kembali mencatat penambahan pasien terkonfirmasi positif yang tinggi.
Bahkan pada Jumat (25/9/2020), tambahan pasien yang terpapar Virus Corona tercatat paling tinggi sepanjang sejarah pandemi Covid- 19 di Bumi Makepung.
Ada sebanyak 31 kasus baru yang dicatat Satgas Covid.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, tambahan pada Jumat (25/9/2020) tercatat sebanyak 31 orang.
Penambahan ini terbanyak yang tercatat selama pandemi Covid di Jembrana. Ke-31 kasus ini merupakan transmisi dari klaster sebelumnya.
“Ya, jadi hari ini (kemarin) dapat kami sampaikan ada penambahan 31 kasus dan merupakan penambahan terbesar selama pandemi berlangsung,” ucap Arisantha, Jumat.
Dia menyebut, dengan tambahan 31 kasus baru maka tercatat sudah ada 290 kasus di Jembrana.
Dari jumlah itu, 199 pasien dinyatakan sembuh, dan enam warga meninggal dunia.
“Saat ini total pasien ada 290, ya mas. Untuk kesembuhan ada 199 pasien,” jelasnya.
Daya Tampung RS Tak Cukup
Penambahan pasien Covid di Jembrana memang melonjak drastis. Bahkan, melebihi daya tampung di RSU Negara.
Dari jumlah bed yang tersedia sebanyak 42 dan ruang isolasi 85 orang, RSU Negara hanya mampu menampung 33 pasien.
Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 52 orang.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid- 19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, isolasi mandiri dijalankan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan terhadap pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
“Untuk 52 yang isolasi mandiri, nanti akan dikurangi lagi atau dilakukan isolasi di RSU untuk memenuhi kapasitas bed. Sedangkan yang lainnya tetap isolasi mandiri dengan tetap dipantau oleh gugus tugas dan tim medis,” pungkasnya. (*)