Sukses Diet dengan Mindful Eating, Pahami Cara Melakukannya
Meski merupakan aktivitas harian, sayangnya, banyak pula dari kita yang belum sadar tentang apa dan berapa banyak jumlah makanan yang konsumsi dalam
- Melabeli suatu makanan sebagai makanan baik atau jahat
- Mempunyai konsep karbohidrat adalah musuh
- Merasa bersalah setelah makan "Jika kita melihat diet sebagai sesuatu untuk menurunkan berat badan, maka diet akan terasa melelahkan."
"Batasan atau restriction yang banyak membuat kita semakin terobsesi dengan makanan, dan konsumsi makanan kita menjadi tidak terkendali setelah diet berakhir," tutur Dinda.
Konsumsi makan yang tidak terkendali, atau emotional eating, juga perlu dikenali terlebih dahulu penyebabnya.
• 5 Penyakit Kronis yang Ditandai Gejala Awal Sakit Kepala
• Meski Terlihat Cuek, 5 Zodiak Ini Bisa Perlakukan Pasangan Layaknya Seorang Putri
• Artis-Artis Ini Banting Setir di Tengah Pandemi, Ivan Gunawan hingga Vanessa Angel
Menurut Dinda, merespons emosi dengan mengonsumsi makanan tidak sepenuhnya salah.
Namun, ada baiknya kita mengetahui apa emosi yang kita rasakan saat memutuskan untuk makan berlebihan.
"Perlu dilihat, apakah setiap bentuk emosi kita respons dengan makanan?"
"Jangan sampai kita tidak paham apa yang bikin kita emosi, sehingga menjadikan makan sebagai solusi satu-satunya," cetus dia.
"Jika kita selalu merespons emosi dengan makan, akhirnya kita jadi emotional eater."
"Permasalahan yang kita alami bukannya selesai, berat badan justru naik," kata dia.
Dinda mencontohkan, di masa PSBB seperti sekarang, dia merasakan ketakutan dan tidak aman karena mengetahui banyak teman terinfeksi Covid-19, bahkan beberapa di antara mereka meninggal dunia.
"Pandemi bikin saya takut, feeling unsafe, dan mendengar teman atau kerabat saya meninggal karena Covid-19 bikin saya marah."
"Terkadang perasaan emosi seperti itu saya luapkan dengan makan. Tapi untuk merespons rasa bosan, kita juga bisa mencari kegiatan lain."
Jika kita merasa emosi dan ingin meluapkannya dengan mengonsumsi makanan, Dinda kembali mengingatkan agar kita mengidentifikasi apa emosi yang kita rasakan.