Walhi Bali Gelar Workshop Cetak Cukil, Belajar Menyuarakan Isu Lingkungan Lewat Karya Seni
Workshop ini merupakan sebuah ruang belajar untuk membuat media kampanye khususnya terkait penyelamatan pesisir Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bertempat di Sekretariat Walhi Bali, Jalan Dewai Madri IV Nomor 2 Denpasar, Rabu (30/9/2020) digelar workshop cetak cukil yang digelar oleh Denpasar Kolektif bersama Walhi Bali.
Workshop ini merupakan sebuah ruang belajar untuk membuat media kampanye khususnya terkait penyelamatan pesisir Bali.
Dikarenakan masih dalam pandemi Covid-19, workshop ini hanya diikuti oleh peserta terbatas yakni 10 orang.
Divisi Kampanye Kreatif Walhi Bali, Gilang pratama mengatakan walaupun terkesan kuno, akan tetapi cetak cukil sebagai media kampanye atau poster ini sudah ada sejak lama dan memiliki sejarah historis bagi bangsa Indonesia.
• Rencana Pengusulan Ida Dewa Agung Jambe Jadi Pahlawan Nasional, Ini Langkah Pemkab & Puri Klungkung
• Touring XSR 155 Sampai di Titik Paling Timur Indonesia
• Sampaikan Eksepsi, Jaksa Pinangki Ceritakan Kronologi Pertemuannya dengan Djoko Tjandra
Gilang mengatakan cetak cukil di Indonesia telah digunakan sejak awal kemerdekaan Indonesia yakni tahun 1946.
Ia mengatakan saat itu, seorang seniman cetak cukil membuat poster dengan teknik cetak cukil bertuliskan sekali merdeka tetap merdeka.
“Beberapa lembaga pergerakan juga menggunakan media ini untuk kampanye misalnya digunakan oleh Marginal, atau saat adanya Lumpur Lapindo.
Sementara di Bali digunakan misalnya oleh ForBali saat kegiatan gerakan Bali Tolak Reklamasi (BTR),” katanya.
Ketika ada aksi BTR biasanya dibuat lapak cukil yang nantinya dicetak pada kaos yang digunakan peserta.
Ia mengatakan media ini sangat efektif dan efisien dikarenakan cetakannya dibuat sekali dan bisa digunakan berkali-kali.
Ada dua bahan yang digunakan untuk cetak cukil ini yakni kayu dan lino atau sejenis karet.
Nantinya cetakan yang sudah dibuat dengan teknik cukil akan diisi tinta dan ditempelkan pada media seperti kaos, tote bag, maupun pada kain poster.
Sementara untuk tintanya bisanya menggunakan tinta offset.
Untuk pelaksanaan workshop ini mengambil tema penyelamatan pesisir Bali.
• Hilang 2 Tahun, Angelica Gaitan Ditemukan Selamat Mengapung di Laut
• Andre Vltchek, Jurnalis dan Sutradara Film Bertema G30S/PKI Meninggal di Turki
• DPRD Tabanan Gelar Sidang Paripurna Persetujuan Bersama KUA-PPAS dan 6 Buah Ranperda