Corona di Bali
Donor Plasma Konvalesen di Kodim 1610/Klungkung, Putu Eva Ingin Ikut Bantu Sembuhkan Pasien Covid-19
" Kalau donor darah biasa, saya sudah pernah. Tapi kalau donor plasma konvalesen, saya baru pertama kali ," ungkap Putu Eva saat ditemui di Makodim
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM - Sejak pagi hari, Ni Putu Eva sudah berada di Kantor Kodim 1610/Klungkung.
Penyintas Covid-19 tersebut tampak sangat semangat untuk mendonorkan plasma darahnya, agar dapat digunakan terapi oleh pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
" Kalau donor darah biasa, saya sudah pernah. Tapi kalau donor plasma konvalesen, saya baru pertama kali ," ungkap Putu Eva saat ditemui di Makodim 1610/Klungkung.
Putu Eva yang bertugas sebagai perawat tersebut menceritakan, dirinya dinyatakan positif Covid-19 pada bulan Juni lalu.
• Liga 1 Ditunda Sebulan, Pemain Bali United Dias Angga: Jujur Kami Kecewa
• Interiornya Dimodifikasi, GoWes Bus Siap Antar-Jemput Dalam Mengangkut Sepeda Maupun Pengendaranya
• Wacana Pajak Mobil Baru Nol Persen, Konsumen Tunda Pembelian, Ini Dampaknya Bagi Industri Otomotif
Ketika itu ia hanya mengeluhkan tidak dapat mencium bau, dan harus menjalani isolasi di RSUD Klungkung selama 16 hari, sampai akhirnya dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Setelah sembuh, ia pun ingin menyumbangkan plasma darahnya untuk terapi konvalesen bagi pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan.
" Semoga dengan ini, saya bisa membantu pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan untuk sembuh," harapnya
Hal serupa diungkapkan penyintas Covid-19 lainnya, I Made P (27), asal Klungkung.
Selama dua minggu ia harus diisolasi, karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Ketika terinfeksi Covid-19, ia mengaku kondisinya sampai sangat drop. Bahkan ia sempat mengalami sesak nafas dan sakit kepala hebat.
" Saat itu kondisi saya benar-benar drop. Kepala saya sangat pusing sampai susah bangun. Ditambah batuk dan sesak yang sangat menyiksa," ungkapnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng Covid-19. Apalagi sampai tidak percaya dengan Covid-19.
" Saya sebelumnya menganggap enteng, tapi ternyata terinfeksi dengan gejala relatif berat. Covid-19 itu benar-benar ada, jadi selalu jaga kesehatan. Saya yang masih muda saja, sempat sangat drop karena Covid-19, bagaimana dengan lansia dan orang dengan penyakit bawaan, tentu sangat berbahaya," ungkapnya.
Setelah sembuh, ia lalu diminta Babinsa di desanya untik ikut donor plasma konvalesen.
• Ciptakan Sosok Anti-Marquez jadi Alasan Utama Ducati Rekrut Miller dan Bagnaia
• Juliantara Nekat Gantung Leher Buah Hatinya untuk Gertak Istri
• Korlap Aksi Jerinx Diperiksa Polisi, Kuasa Hukum Duga Ada Upaya Penekanan
Hal ini diharapkan dapat membantu pasien lainnya untuk dapat juga sembuh dari Covid-19.