Kabur dari Lapas Tangerang, Cai Changpan Gali Lubang di Selnya Selama 8 Bulan
Polda Metro Jaya mengungkap bagaimana cara bandar narkoba Cai Changpan menggali lubang di selnya untuk kabur dari Lapas Tangerang
Rata petugas Lapas mengaku ketiduran saat terpidana mati tersebut melarikan diri dari kamar tahanan.
"Kami juga mendalami petugas yang menjaga menara ketiduran pada saat itu. Yang menjaga CCTV juga, kemudian yang menjaga center yang di lapas itu ketiduran juga. Mereka ketiduran dan tidak melihat. Ini masih didalami semua apakah ada yang mencoba membantu dari tersangka," katanya.
Beli Rokok
Setelah kabur dari Lapas Tangerang, masih di sekitaran lapas, Cai Changpan diketahui sempat membeli rokok.
"Beberapa saksi-saksi masyarakat di sekitar lapas memang sempat melihat dia (Cai Ji Fan, Red) sempat membeli rokok. Itu kami lakukan pemeriksaan," kata Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/9/2020).
Empat jam setelah kabur dari Lapas Tangerang, diketahui Cai Changpan pun sempat pulang ke rumah keluarganya.
Pelaku sempat pulang ke rumahnya di daerah Bogor, Jawa Barat.
"Kami lakukan pemeriksaan kepada istri yang bersangkutan dan keluarganya. Karena memang jeda waktu dia melarikan diri sekitar 4-5 jam itu dia sudah sampai di kediamannya di daerah Tejo, Bogor sana. Dia sempat mampir ke rumahnya," kata Yusri.
Guna mempersempit ruang gerak Cai Changpan, kepolisian pun sudah meminta imigrasi memblok paspornya.
"Pencekalan paspor yang bersangkutan sudah dikoordinasikan dengan pihak imigrasi, dilakukan pencekalan, jangan sampai melarikan diri ke luar negeri," kata Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (30/9/2020).
Dia menyampaikan pihak kepolisian juga telah berkoodinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memblokir E-KTP milik Cai Ji Fan.
Alasannya, pelaku telah memiliki kartu penduduk Indonesia.
"Kami koordinasi dengan pihak dukcapil untuk KTP-nya. Karena memang dia sudah memiliki KTP Indonesia, ini sudah diblokir semuanya. Itu salah satu upaya kami untuk melakukan koordinasi dengan yang lain atau bisa mempersempit ruang gerak daripada si tersangka," katanya.
5 tim gabungan saat ini bergerak memburu terpidana mati tersebut.
"Tim masih melakukan pengejaran. Insya Allah secepatnya ditangkap yang bersangkutan. Ini upaya yang sudah dilakukan. Setiap malam akan kami anev ini, masih bergerak di lapangan ini ada 5 tim bersama-sama dari tim lapas bergerak di lapangan untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan," kata Yusri.