Corona di Bali
Kisah Pelda TNI Made Pariasa Sempat Positif Covid-19 & Kini Donor Plasma Konvalesen bagi Pasien Lain
Made Pariasa dan Wayan Nada termasuk ratusan pasien Covid-19 asal Buleleng yang telah dinyatakan sembuh.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ady Sucipto
Sementara untuk melakukan terapi terhadap pasien Covid-19 dengan gejala berat dan kritis, memerlukan 400 cc plasma konvalesen.
"Artinya kami butuh dua orang pendonor untuk bisa satu kali terapi. Sementara pasien Covid-19 bisa melakukan terapi satu atau satu setengah kali untuk melakukan terapi, tergantung aspek klinisnya," jelasnya.
Di Bali, kata Patra, terapi plasma konvalesen ini , sudah dilakukan di RS PTN Udayana, RSUP Sanglah, RS Wangaya Denpasar, RS Bali Mandara, dan Tabanan.
Khusus di RS PTN Udayana, jumlah pasien yang diterapi plasma konvalesen 15 orang, yang sembuh sebanyak 11 orang.
"Terapi plasma konvalesen ini untuk merangsang tubuh menciptakan antibodi. Jadi yang diambil kan antibodi dari pasien yang sudah sembuh, lalu diberikan kepada pasien yang masih sakit.
Plasma bisa langsung diberikan kepada yang membutuhkan. Tapi kalau tidak, akan dibekukan dulu, disimpan di suhu minus di bawah 30 derajat bisa bertahan satu tahun," terangnya.
Wakil Bupati Buleleng yang juga Ketua PMI Buleleng, I Nyoman Sutjidra menyebut, hingga saat ini PMI Buleleng belum memiliki alat untuk memisahkan sel darah dengan plasma.
Namun, ia akan berusaha agar PMI Buleleng bisa segera memiliki alat tersebut. (ratu ayu astri desiani)