Kebakaran di Badung
Ketut Kartika Terkejut Melihat Kobaran Api di Pelinggih Kembulan Merajannya
Satu buah pelinggih kembulan di merajan milik I Ketut Kartika Candra terbakar, Selasa (6/10/2020)
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Satu buah pelinggih kembulan di merajan milik I Ketut Kartika Candra (65) yang beralamat Banjar Culagcalig Mengwitani, Badung, Bali terbakar, Selasa (6/10/2020) malam.
Kebakaran yang diperkirakan terjadi pada pukul 22.00 Wita itu sempat membuat Ketut Kartika terkejut lantaran api mendadak besar.
Beruntung tidak ada korban jiwa pada kebakaran tersebut.
Kendati demikian, adanya kebakaran itu ditafsir kerugian mencapai Rp. 60 juta.
• 6 Zodiak Ini Paling Materialistis, Suka Melakukan Tur Mewah hingga Memamerkan Barang-barang Mahal
• Jadwal & Streaming Belajar dari Rumah TVRI 7 Oktober 2020, Kelas 4-6 SD: Sagu Sebagai Makanan Pokok
• Ini Profil Silvia Dewi Soembarto, Sosok Ketua Tim Relawan Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab
Informasi yang didapat, api mendadak besar dan mengepul di merajan milik Ketut Kartika.
Sontak warga setempat pun ikut memadamkan api sebelum Dinas Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Badung tiba di lokasi.
Api pun terlihat membesar saat atap pelinggih kembulan jatuh dari pondasinya.
Beberapa warga pun berusaha memadamkan api yang berkobar tersebut.
Kepala Diskarmat Badung, I Wayan Wirya saat dikonfirmasi mengakui kebakaran sebuah pelinggih kembulan terjadi di Banjar Culagcalig Mengwitani, Badung.
Pihaknya mengaku personil kebakaran menerima informasi tersebut pada pukul 21.55 Wita.
"Personil mendapat laporan kebakaran dari warga setempat yang bernama Nyoman Suka Wira. Personil pun berangkat sekitar pukul 21.57 Wita dan tiba sekitar pukul 22.02 Wita," ungkapnya saat dikonfirmasi Rabu (7/10/2020).
Tiba di lokasi, personil damkar pun langsung melakukan penanganan dengan memadamkan api pada pelinggih kembulan tersebut.
Bahkan akunya penanganan atau pemadaman api dilakukan sampai 35 menit.
"Pelinggih kembulan saja yang terbakar, beruntung api tidak meluas dan membakar bangunan yang lain," katanya.
Disinggung mengenai penyebab kebakaran, Wayan Wirya mengatakan, besar dugaan api muncul dari percikan api dupa.
Pasalnya sebelum kejadian pemilik merajan yang berjumlah enam jiwa dalam satu Kepala Keluarga itu sempat sembahyang.
"Saat pemadaman kami menurunkan dua unit BW dari pos Mengwi. Sehingga cepat bisa dilakukan penanganan," ujarnya.
Lanjut dijelaskan, dengan adanya kebakaran itu, kata Wirya, kerugian yang dialami ditafsirkan sebesar Rp. 60 juta.
Kendati demikian pihaknya tetap mengimbau pada masyarakat agar tetap selalu waspada akan terjadinya kebakaran.
"Selama ini kebakaran terjadi karena korsleting listrik, api dupa dan membakar sampah sembarangan," pungkasnya. (*).