Hujan dari Sore hingga Dini Hari, Dua Banjar di Desa Pengambengan Jembrana Tergenang Banjir
Dua banjar di Desa Pengambengan, Jembrana, Bali, masih tergenang banjir, Senin (12/10/2020)
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Pukul 14.30 Wita hingga pukul 17.30 Wita, sudah ada kurang lebih lima kejadian bencana di Jembrana, dari banjir hingga tanah longsor karena cuaca ekstrem.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Gusti Ngurah Dharma Putra mengatakan, hingga Minggu (11/10/2020) sore, ada sebanyak lima kejadian bencana yang masuk ke pihaknya.
Mulai dari banjir, pohon tumbang, tanah longsor, dan kejadian lainnya.
Tim piket BPBD Jembrana terjun ke lapangan untuk membantu warga yang terkena dampak banjir hingga tanah longsor tersebut.
• Hujan Deras Tiga Jam, Banjir Hingga Tanah Longsor Terjadi di Jembrana
• Jalanan di Badung Banjir, Dinas PUPR Siagakan Personel Bersihkan Drainase dari Tumpukan Sampah
Pihaknya belum bisa memastikan, apa ada kejadian lain di luar kejadian yang masuk ke BPBD dan relawan serta Bhabinkamtibmas di tiap-tiap desa.
“Yang masuk ada empat. Tapi itu baru yang dilaporkan dan kami terima. Kami terus siaga,” ucapnya, Minggu (11/10/2020).
Dharma menuturkan, kejadian yang dilaporkan masyarakat, yakni dinding kamar mandi roboh akibat longsoran tanah yang terjadi di Kawasan Gunung Selar, Desa Mendoyo Dauh Tukad.
Kemudian, banjir di Banjar Tengah, Desa Mendoyo Dauh Tukad.
Selanjutnya pohon tumbang di daerah Pancardawa, Kelurahan Pendem, dan tanah longsor menutup badan jalan di Jalan Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung.
Informasi yang berhasil dihimpun, banjir juga terjadi di wilayah Desa Yehembang, Minggu (11/10/2020) sore.
Bahkan ada informasi, air masuk ke Puskesmas Yehembang dan rumah warga.

Banjir bahkan menyebabkan kemacetan panjang sampai tiga kilometer.
Hingga Minggu (11/10/2020) sekitar pukul 17.40 Wita, hujan masih mengguyur kawasan Kota Negara, hampir merata di seluruh kecamatan.
Namun belum didapati apakah ada kejadian lain yang serupa.
BPBD Jembrana masih terus melakukan koordinasi dengan relawan di tiap desa untuk siaga ketika bencana terjadi.