Pencarian Hari ke-7, KM Tanjung Permai dan Belasan Penumpang Masih Belum Ditemukan
Operasi SAR hari ke 7 terhadap KM Tanjung Permai dengan menggerakkan Heli Bo-105 HR 1521 masih dilakukan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM,BADUNG - Operasi SAR hari ke 7 terhadap KM Tanjung Permai dengan menggerakkan Heli Bo-105 HR 1521 masih dilakukan.
Luas area pencarian sekitar 192 NM2 dan jarak tempuh 87.9 NM.
Di mana hasil pencarian masih nihil atau belum ditemukan baik KM Tanjung Permainya maupun 11 penumpang pada kapal tersebut.
Awal laporan dari pihak agen kapal, bahwa kapten kapal sempat menghubungi dan mengatakan kapal kemasukan air.
Pembicaraan dengan satu orang penumpang yang selamat beberapa hari lalu kemungkinan kapal sudah tenggelam.
Baca juga: Danilo Petrucci Akhiri MotoGP Prancis 2020 dengan Kemenangan, Begini Komentarnya
Baca juga: Jelaskan Kondisi, Pemprov Bali Bakal Lakukan Simakrama Kepariwisataan di Seluruh Kabupaten/Kota
Baca juga: Tembok Roboh Akibat Tanah Labil, Timpa Satu Motor dan Pelinggih Tugun Karang
Hal ini disampaikan Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada kepada tribunbali.com, Senin (12/10/2020) siang.
Diberitakan sebelumnya, Seorang korban selamat KM Tanjung Permai ditemukan terapung-apung di Perairan dekat Uluwatu, Kamis (8/10/2020) lalu.
Pada operasi SAR hari ketiga, setelah mengerahkan Helikopter di hari pertama beserta KN SAR Arjuna 229, Basarnas Bali terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan melakukan pemapelan melalui VTS Benoa terhadap kapal-kapal yang melalui area diduga kapal tenggelam.
Korban atas nama Nurohman bertahan dengan mengandalkan benda mengapung dan selanjutnya ditemukan boat yang kebetulan melintas.
Saat itu Boat Bobby Jillian (route Bali - Grajagan) mengantar pemain surfing melalui perairan Pantai Selat, Grajagan, Muncar, Banyuwangi.
Baca juga: Sidang Jerinx Digelar Offline, Keamanan Diperketat, Hanya 20 Orang yang Bisa Masuk di Persidangan
Baca juga: Besok Sidang Jerinx Digelar Offline, Tim Jaksa Hadirkan Tiga Saksi, Salah Satunya Pelapor
Baca juga: Tergerus Hujan, Jalan Penghubung Banjar Butus ke Nangka Karangasem Amblas
Seusai dinaikkan ke kapal, ia dievakuasi menuju Pelabuhan Benoa Bali, dan tiba pukul 15.30 Wita.
"Berdasarkan keterangan Norihman bahwa tanggal 05 Oktober 2020 sekitar pukul 22.00 Wita kapal mulai karam karena ombak tinggi dan menenggelamkan kapal di perairan dekat Uluwatu sekitar 17 Nm dari pelabuhan Benoa," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) Gede Darmada.
Diatas KN SAR Arjuna 229 ia dimintai keterangan dan juga menceritakan kronologis kejadian. Norihman menyaksikan 5 orang lainnya ikut terjun ke laut sementara 6 orang masih di atas kapal.
Target terpisah dengan rekan- rekannya yang tidak mampu bertahan dan tenggelam.