Pura di Bali
Mata Air di Pura Ini Diyakini Bisa Sembuhkan Gatal dan Penyakit Kulit Lainnya
ada satu lokasi bagian dari pura ini yang dipercaya ampuh dan mampu menyembuhkan gatal serta sakit kulit lainnya.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Beberapa waktu lalu, Pura Taman Sari Bebengan, Desa Adat Bukit Jangkrik, Gianyar, viral di media sosial.
Pasalnya, ada destinasi wisata kolam yang indah di areal pura ini.
Banyak kaula muda, datang dan mandi ke kolam ini.
Tempatnya yang asri, sangat instagramable dan pas untuk melepas penat serta lelah.
Baca juga: Kapten Kapal Berbendera Liberia Butuhkan Bantuan Medis, Basarnas Bali Lakukan Medical Evacuation
Baca juga: Lakukan Berbagai Kegiatan CSR, Perum Bulog Bali Dinilai Tim Penilai BUMN CSR Award Provinsi Bali
Baca juga: Tanah Longsor Tutup Setengah Badan Jalan di Sangkan Gunung Karangasem
Namun tak disangka, ada satu lokasi bagian dari pura ini yang dipercaya ampuh dan mampu menyembuhkan gatal serta sakit kulit lainnya.
“Di sini ada satu tempat, yang memang sumber mata airnya dipercaya masyarakat kami bisa menyembuhkan,” jelas I Kadek Juni Arta, Bendesa Adat Desa Adat Bukit Jangkrik, pada Tribun Bali, Selasa (13/10/2020).
Sejak lama, kata dia, banyak masyarakat sekitar dan luar desa yang datang memohon tirta di lokasi ini.
Pantauan Tribun Bali, ada satu pelinggih di sebelah pura utama yang disengker.
Dan di dalamnya ada sebuah goa dengan aliran mata air jernih yang airnya bermuara ke kolam besar di sana.
“Biasanya yang datang memohon agar gatalnya hilang, atau untuk mengobati penyakit kulit lainnya.
Dan berhasil setelah nunas tirta di sini,” tegasnya.
Pamedek bisa datang dengan peras pejati atau minimal canang sari, menggunakan pakaian adat Bali.
Setelah itu, banten bisa langsung dihaturkan ke pelinggih yang ada di sana. Memohon kesembuhan kepada bhatara yang berstana di sana.
“Karena belum ada mangku yang khusus di sana, maka pamedek bisa menghaturkan sendiri bantennya,” jelas bendesa.
Baca juga: Jerinx: Ketua IDI Bali Sudah Menatap Mata Saya dan Bilang Saya Orang Baik
Baca juga: Dua Bulan Dipenjara, Jerink Mengaku Ada Pihak yang Mengganggu Istrinya
Baca juga: Jerinx: Tiga Saksi Saya Tanya, Mereka Bilang Tidak Ingin Memenjarakan Saya
Tak lupa disarankan membawa jerigen, sebagai tempat air yang telah diminta usai sembahyang di pancoran yang ada.
“Nah air ini untuk di-lukat atau disiram selayaknya mandi biasa,” katanya.
Bisa juga dicampur bunga seperti air kumkuman untuk menghilangkan cacar.
Intinya, kata dia, air yang dibawa pulang itu dipakai seusai mandi di rumah. (*)