Kunjungan Kerja ke Bali, Ini yang Dilakukan Komisi VI DPR RI
Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Bali. Hal ini yang dilakukan mereka
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Bali.
Salah satu tempat yang dikunjungi oleh para anggota dewan itu adalah Bali Creative Industry Center (BCIC) yang dimiliki Kementerian Perindustrian di kawasan Tohpati, Denpasar, Bali, Rabu (14/10/2020).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer yang memimpin rombongan para legislator tersebut mengatakan, bahwa kunker ini dilakukan sebagai bagian dari fungsi DPR sebagai lembaga legislatif.
Ia mengaku bahwa Bali sendiri menjadi salah satu wilayah yang menjadi tujuan dari kunker tersebut.
Baca juga: Dewa Ayu Carma Citrawati Tuangkan Kritik Dalam Karya Cerpen Berbahasa Bali
Baca juga: Mimpi Rambut Panjang dan Lebat, Pertanda Siap Menghadapi Dunia, Kamu Juga Butuh Perhatian
Baca juga: 5 Drama Korea Komedi Romantis yang Bisa Jadi Mood Booster, Kisah Cinta Menggemaskan di Kampus
“Kita namanya DPR itu memiliki tiga fungsi, pengawasan, anggaran, dan legislasi. Kebetulan kita sekarang ini dalam reses itu ada lima hari kunjungan daerah yang ditentukan oleh sekretariat Banmus, seperti Komisi VI ke Jogja, Bali, dan NTB,” kata dia di sela-sela kunker.
Politikus Golkar tersebut mengaku bahwa pihaknya melihat sejauh mana kinerja BCIC dalam mengentaskan pengangguran di Indonesia.
Apalagi, saat ini di masa pandemi Covid-19 diperlukan sektor industri kreatif untuk menopang perekonomian Indonesia yang sedang terpuruk akibat pandemi.
“Kita di Bali menyoroti tentu dalam perindustrian, karena mitra kita perindustrian, kita melihat BCIC sejauh mana mempunyai dampak kepada sekarang, di mana tenaga kerja kita, kemudian, industri kreatif kita,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga dalam kunjungannya ke Bali melakukan beberapa kegiatan, seperti melakukan dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI ) terkait investasi bodong PT. Solid Gold Berjangka (SGB) yang merugikan ratusan orang di Bali.
“Kemudian juga ada pengaduan soal SGB, sejauh mana pengaduan ini bisa ditanggapi oleh BAPPEBTI mereka bisa difasilitasi saling bertukar pikiran untuk sama-sama berdamai,” paparnya.
Kemudian, Demer menjelaskan, bahwa pada Kamis (15/10/2020), pihaknya akan melakukan berbagai pertemuan dengan para pimpinan Kementerian BUMN bersama dengan petinggi perusahaan plat merah tersebut.
“Besok (15/10/2020) kami ada beberapa BUMN, ada LPBD soal UKM-nya, ada kita mengundang PLN, PMN,” katanya.
Menariknya, dalam pertemuan dengan jajaran PT Pembangunan Perumahan (PP) pihaknya akan melakukan pembahasan mengenai program kerja di area Bali serta progres perluasan bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pasalnya, pihaknya berharap apabila situasi sudah normal, Bali sudah semakin siap menerima tamu mancanegara.
“Dan juga mengundang PP, karena kita ingin melihat progress airport. Karena melihat new normal ini berlaku, airport kita saat normal sangat penuh, karena sekarang ada pelebaran sejauh mana sekarang selesai, jangan sampai tamu nanti banyak, airport nya gak siap karena kita sudah dahaga pariwisata di Bali bangkit,” paparnya.