Corona di Bali
Sepi Pengunjung di Tengah Pandemi Covid-19, Pedagang di DTW Tanah Lot Tabanan Pilih Tutup Kios
Suasana di areal kios yang menjual oleh-oleh khas Bali di kawasan DTW Tanah Lot Tabanan tampak sepi
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Irma Budiarti
Baca juga: Update Covid-19 di Bali 16 Oktober 2020, Kasus Positif Bertambah 92 Orang, Sembuh 133 Orang
Baca juga: Valentino Rossi Positif Covid-19, Inilah Kronologinya
Sebab selama ini wisatawan China paling meminati oleh-oleh yang berbahan dasar kayu.
Kemudian diikuti wisatawan India yang kerap mencari souvenir seperti kalung dan gelang.
"Situasi ini sangat jauh dampaknya dibandingkan dengan bom Bali 18 tahun silam. Kalau dulu bom Bali kan hanya lokal saja, tamu mancananegara masih ada yang berkunjunt ke sini," katanya.
Disingung mengenai upaya berjualan online untuk menarik minat pembeli, Sutama mengaku sudah mencoba berjualan melalui media sosial.
Namun apa daya tak memperoleh respon dari pembeli.
Sebab, hal yang paling utama saat ini adalah kebutuhan dasar hidup, yakni sembako.
Sehingga untuk minat membeli pakaian ataupun suvenir sangat jarang kecuali mereka yang memiliki penghasilan lebih.
"Sempat jual online tapi tak ada respon, karena mungkin masyarakat saat lebih mementingkan kebutuhan dasar seperti sembako. Kalau pakaian dan lainnya nomor sekian," ungkapnya.
(*)