Serba serbi

Berikut Bentuk dan Fungsi Canang yang Belum Banyak Diketahui

Namun tak banyak yang paham dan tahu, apa makna dan fungsi hadirnya canang dalam kehidupan sehari-sehari warga Pulau Dewata.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
ilustrasi canang 

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Agung Yuniana, setiap hari mebanten canang di rumahnya. Ia lakukan ini sebagai bagian dari adat budaya dan ajaran agama Hindu di Bali.

“Selain itu kewajiban mebanten canang ini juga untuk memohon perlindungan, dan mengucapkan terimakasih atas rahmat yang diberikan Ida Sang Hyang Widhi pada keluarga kami," jelasnya kepada Tribun Bali, Selasa (20/10/2020).

Canang telah menjadi bagian dari rutinitas, masyarakat Hindu Bali selama ini.

Namun tak banyak yang paham dan tahu, apa makna dan fungsi hadirnya canang dalam kehidupan sehari-sehari warga Pulau Dewata.

Baca juga: Upah Minimum 2021 Bakal Lebih Rendah dari Tahun 2020, Begini Penjelasan Dewan Pengupahan

Baca juga: Menghilangkan Jerawat Menggunakan Odol atau Pasta Gigi, Benarkah Efektif? Begini Penjelasannya

Baca juga: 4 Zodiak Ini Memiliki Sifat Positif dan Berpotensi Bikin Kariernya Cemerlang, Siapa Saja Mereka?

Berdasarkan buku Himpunan Tetandingan Upakara Yadnya, Yayasan Dharma Acarya, canang berasal dari dua suku kata, yaitu ca dan nang. Yang berarti tujuan yang dimaksud (kamus Kawi-Bali).

 Dengan demikian, maksud dan tujuan canang adalah sebagai sarana bahasa Weda untuk memohon keindahan (Sundharam) kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dijelaskan, canang dapat dikatakan sebagai penjabaran dari bahasa Weda melalui simbol-simbolnya.

Diantaranya, canang yang dialas ceper adalah simbol Ardha Candra. Sedangkan canang yang dialasi sebuah tamas kecil sebagai simbol Windhu.

Di dalam ceper berisi sebuah porosan, adalah simbol silih asih.

Dalam arti umat Hindu harus didasari oleh hati yang welas asih ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Di dalam ceper juga berisi jajan, tebu, dan pisang, adalah sebagai simbul Tedong Ongkara.

Menjadi perwujudan kekuatan Utpeti, Stiti, dan Pralina dalam kehidupan alam semesta ini.

Di atas raka-raka tadi disusunkan sebuah sampian Urasari, adalah sebagai simbol Nadha.

Kemudian di atas sampian disusunkan bunga dengan rangkaian sebagai berikut.

Baca juga: Barcelona Vs Ferencvaros, Pelatih Barca Ronald Koeman Sebut Lionel Messi Bakal Buktikan Kualitasnya

Baca juga: 3 Zodiak Ini Memiliki Nasib Kurang Beruntung 19-25 Oktober, Hari-hari Terasa Kurang Menyenangkan

Baca juga: Tes Kepribadian: Pilih Satu Gambar Siluet Ini dan Ketahuilah Karakter Pasangan Anda

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved