Guru Berkarya Klungkung Gelar Workshop & Sayembara Menulis Puisi Siswa SD se-Bali
Guru Berkarya Klungkung Gelar Workshop dan Sayembara Menulis Puisi Siswa SD se-Bali, 50 Puisi Terbaik Dibukukan
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dalam rangkaian bulan bahasa, Guru Berkarya Klungkung mengadakan Workshop dan Sayembara Menulis Puisi Siswa SD se-Bali.
Sebanyak 128 siswa dari kabupaten dan kota di Bali mendapatkan pemaparan materi cara menulis puisi.
Sebagai pemateri yakni AA Sagung Mas Ruscitadewi yang merupakan sastrawan Bali.
“Pentingnya rasa dalam kata yang dibuat dalam puisi dan rasa itu didapatkan ketika kita berada dalam hati kita sendiri,” kata Mas Ruscitadewi dalam rilis yang diterima Tribun Bali, Kamis (22/10/2020).
Baca juga: Sindiran Keras Rocky Gerung Kepada Irma Chaniago Soal Kebijakan Gubernur Ga Sampe Pikirannya
Baca juga: Cerita Ferdian Selamat dari Kecelakaan Maut di Tol Sumsel, Tidur di Bagasi Honda Jazz
Baca juga: Arti Mimpi Pacar Selingkuh, Pertanda Takut Dikhianati
Mas Ruscita pun mengajak siswa untuk menemukan kenyamanan dalam hatinya dalam menulis puisi.
Dalam kegiatan ini, siswa ini tampak sangat antusias menyimak dan mendengarkan materi yang disampaikan di antaranya menumbuhkan ide-ide dalam membuat puisi, memilih kata dan merangkai kata yang indah untuk menjadi puisi.
Koordinator Guru Berkarya Klungkung, Anak Agung Istri Inten Sukma Pratiwi menambahkan, dalam kegiatan ini, narasumber mengajak siswa untuk menumbuhkan ide-ide, memilih kata, dan merangkai kata untuk menjadi puisi yang indah dan memiliki jiwa.
“Hasil karya puisi siswa akan dikumpulkan untuk selanjutnya di akurasi oleh Dewan Juri dan lima puluh puisi terbaik akan dibukukan oleh Bali Muda Foundation,” katanya.
Dari workshop dan sayembara ini, 50 terbaik akan dibukukan menjadi Buku Kumpulan Antologi Puisi Anak.
Kegiatan workshop dan sayembara menulis puisi ini dilakukan untuk membentuk karakter anak melalui penyadaran terhadap nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam puisi.
Juga mengajarkan tentang mengekspresikan diri melalui kata-kata.
“Juga untuk mendorong siswa untuk berani berekspresi dan berkarya melalui tulisan,” katanya. (*).