Terkait Isu Persaingan Tak Sehat Antar Pelaku Usaha, Dispar Badung Akan Kumpulkan dan Beri Pembinaan
Pasalnya persaingan tidak sehat yang dilakukan pelaku pariwisata itu akan berdampak pada dunia pariwisata di Gumi Keris.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas pariwisata kabupaten Badung akan mengumpulkan pelaku pariwisata dan memberikan imbauan terkait adanya isu persaingan bisnis tidak sehat saat pandemi covid-19.
Pasalnya persaingan tidak sehat yang dilakukan pelaku pariwisata itu akan berdampak pada dunia pariwisata di Gumi Keris.
Indikasi persaingan bisnis tidak sehat tersebut dilihat dari adanya saling lapor usaha, khususnya usaha tempat hiburan dan rumah makan ke Satpol PP Badung.
Dimana usaha yang dilaporkan itu dinilai mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) dan memicu terjadinya kerumunan.
Baca juga: 97 Personel Polres Tabanan BKO ke Denpasar, Bantu Pengamanan Demo Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Baca juga: Pemain Bali United Gunawan Dwi Cahyo Ungkapkan Perasaannya saat Tunggu Kelanjutan Liga I Indonesia
Baca juga: 12 Pelanggar Protokol Kesehatan Terjaring di Dua Tempat di Kota Denpasar
Namun setelah dicek ke lapangan, ternyata usaha yang dilaporkan itu memiliki izin lengkap, menerapkan protokol kesehatan, dan rutin melakukan penyemprotan disinfektan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan sangat menyayangkan hal itu terjadi.
Pihaknya mengaku akan memberikan imbauan secara langsung kepada para pengusaha untuk tidak cemburu dengan usaha yang lainnya.
“Memang jika ada pengusaha yang bersaing tidak sehat atau cemburu dengan pengusaha yang lain, itu bukan wewenang kami.
Namun kalau itu dilaporkan tentu kami harus mengambil sikap akan kejadian tersebut,” jelasnya saat dikonfirmasi Kamis (22/10/2020).
Lanjut dijelaskan jika laporkan tersebut setelah ditindaklanjuti dinyatakan melanggar, pihaknya mengancam akan melakukan penutupan terhadap perusahaan yang buka tanpa mematuhi protokol kesehatan.
“Kami akan melakukan peneguran dan menutup sementara, agar pengusaha memperbaiki betul proses Prokes. Namun jika dia melanggar lagi, tentu kita akan tutup lebih panjang lagi,” jelasnya
Cok Darmawan mengatakan akan melakukan pembinaan kepada pengusaha di Gumi keris. Sehingga persaingan bisnis secara tidak sehat itu ada lagi di tengah pandemi covid-19.
“Kami akan lakukan pembinaan dalam waktu dekat ini, kepada pelaku usaha maupun asosiasi yang ada.
Kita akan suarakan ini untuk memberikan pengertian dan pemahaman karena ini nantinya berpengaruh pada pariwisata,” ujarnya.
Baca juga: Sapras Balawista Gianyar Terbatas, 2 Perahu Kini dalam Kedaaan Rusak Hingga Harus Pinjam ke Nelayan
Baca juga: Yang Bisa Kalahkan Marc Marquez di Mata Casey Stoner
Baca juga: Komentar Zinedine Zidane Usai Real Madrid Lawan Shakhtar Donetsk
Ditanya apakah saat menyerahkan bantuan dari pusat akan digunakan kesempatan memberikan pembinaan kepada pelaku usaha, Asisten III Setda Badung itu pun mengatakan tidak mesti menunggu hal tersebut.