Mantan Manager Restoran Ini di PHK Karena Pandemi, Sambung Hidup dengan Buka Warung
Mantan Manager Restoran di Pecatu Ini di PHK Karena Pandemi, Terdegradasi” Pandemi, Gede Edi Sambung Hidup Buka Warung
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pandemi Covid-19, memang bisa disebut membuat kelumpuhan ekonomi terjadi di semua sektor, terlebih lagi Bali yang berimbas lumpuhnya sektor pariwisata.
Banyak orang menganggur dan harus membanting setir untuk menjalankan roda perekonomian keluarga.
Seperti yang dialami I Gede Edi Indrawan (29) yang ‘terdegradasi’ pekerjaannya karena pandemi sejak beberapa bulan lalu.
Gede Edi merupakan seorang karyawan, bahkan statusnya tidak main-main yaitu sebagai Manager di restoran De Sapphure Cliff Villa di Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Baca juga: Hasil Audit Kegiatan Operasi Militer Komando Satuan TNI Bali Nusa Tenggara Telah Keluar
Baca juga: Wanita Hamil 7 Bulan Ditemukan Tewas Setelah Terdengar Suara Istigfar Dan Tendangan Pintu Kamar
Baca juga: 5 Zodiak Sulit Setia, Aries Ingin Puaskan Hasrat Petualang
Namun nahas, karena sepinya wisman saat pandemi dan lockdown-nya hampir semua negara penyumbang devisa dari sektor pariwisata, membuat imbas ke pekerjaannya.
Warga Banjar Ketiman, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali itu pun membanting setir dengan membuka sebuah warung kecil di rumahnya.
Edi mengaku, baru beberapa bulan saja menjadi manajer di restoran tempatnya bekerja. Sekitar Desember 2019.
Kemudian hantaman pandemi virus Corona pada Maret 2020, membuat usaha tempatnya bekerja sementara ditutup.
Suami dari Gusti Ayu Ria Rosa Oktami itu pun tidak hanya berdiam dan berpasrah diri.
Kebutuhan dapur untuk istri dan dua anaknya harus tetap ‘ngebul’.
Ia dengan keahliannya pun membuat usaha kecil-kecilan yaitu sebuah warung.
“Saya kerja di sana sejak Desember 2019. Namun sejak virus Corona restoran tutup sejak Maret 2020. Bersyukur dapat pesangon sekali gaji bisa dipakai tambahan modal usaha," ucap bapak dua anak itu.
Edi mengaku, awalnya Ia membuka warung di daerah Pasar Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo.
Akan tetapi, kondisi keluarga dengan masih memiliki seorang anak yang masih bayi, akhirnya ia membuka warung di depan rumahnya di Desa Manistutu, sejak Galungan September 2020 lalu.
Beruntung, usahanya masih mendapat tempat di hati masyarakat sekitar rumahnya.