Wiki Bali

WIKI BALI - Usada, Pengobatan Tradisional Bali, Ada Hubungannya Dengan Husada?

Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang unik dan tidak jarang selalu berbeda dengan daerah lainnya di indonesia.

Penulis: Anak Agung Seri Kusniarti | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setiap daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang unik dan tidak jarang selalu berbeda dengan daerah lainnya di indonesia. 

Salah satunya adalah pengobatan tradisional. Ini yang paling sering ditemui di setiap daerah. 

Di beberapa daerah pengobatan tradisional dipercaya mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang diderita. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Diduga Truk Kelebihan Muatan, Minuman yang Diangkut Jatuh di Badung

Baca juga: Tips Memilih Pakaian Bayi, Perhatikan Bahan hingga Ukuran

Baca juga: Sidang Perkara Jerinx, Jiwa Atmaja Kritik Ahli Bahasa Yang Dihadirkan Jaksa

Baca juga: Kasus Kematian dengan Positif Covid-19 Bertambah Satu Orang di Bangli

Di Bali, ada pengobatan Tradisional yang disebut dengan istilah Usada

Rasanya kata Usada tak asing di telinga masyarakat, khususnya warga Bali.

Walau demikian, tak banyak yang tahu asal usul Usada dan seperti apa isinya. Hanya masyarakat yang bisa membaca lontar, atau paham aksara dan bahasa Bali yang mungkin paham tentang Usada.  

I.B. Suatama, Dosen Prodi Ayurweda UNHI, menjelaskan Usada Bali merupakan pengobatan tradisional berasal dari Weda.

“Kemudian bagian Weda yang mengungkap masalah kesehatan, dan panjang umur disebut Ayurweda,” jelasnya kepada Tribun Bali, Kamis (22/10/2020).

Ayurweda berkembang ke Indonesia, dan disebut dengan Husada lalu di Bali disebut Usadha/Usada.

“Usada Bali berisi tentang asal penyakit dan cara pengobatannya,” tegas praktisi Usada ini.

Ia menjelaskan sumber penyakit berasal dari Daiwika Duhka, atau berasal dari para dewa, roh leluhur.

Yang di Bali kerap disebut ‘kaduken’ atau ‘kesalahang leluhur’ artinya disalahkan leluhur.

Kemudian Adhyatmika Duhka, berasal dari kelemahan diri sendiri, kelemahan imun tubuh, dan kelemahan mental.

Bautika Duhka, berasal dari luar tubuh karena kerusakan lingkungan, salah makan, dan bencana alam.

“Sumber pengobatannya Taru Pramana atau obat yang berasal dari herbal. Sato Pramana obat yang berasal dari hewan seperti susu, madu, telur dan lain sebagainya,” sebutnya.

Baca juga: Tips Memasak Nasi di Kompor, Nasi Lebih Pulen dan Tahan Lama

Baca juga: Kasus Kematian dengan Positif Covid-19 Bertambah Satu Orang di Bangli

Baca juga: 8 Pasangan Zodiak Ini Sebaiknya Tidak Berpasangan, Ini Alasannya

Baca juga: Katalog Promo JSM Indomaret 23-25 Oktober 2020, Diskon Beras, Minyak Goreng hingga Susu Hanya 3 Hari

Ia menjelaskan, praktisi Usada disebut balian dan balian ini ada beberapa jenisnya.

Di antaranya balian Usada, balian ketakson, balian kapican dan balian campuran.

“Sistem Usada Bali disebut gering sakit untuk manusia, sasab untuk binatang, dan merana untuk tumbuh-tumbuhan,” jelasnya.

Tentunya, Usada tidak serta merta sama dengan pengobatan modern saat ini.

Sebab, kata dia, pengobatan modern berasal dari dunai barat seperti Eropa yang merupakan basis ilmu kedokteran.

Sementara Usada berasal dari Weda yang asal muasalnya dari India.

Lanjutnya, medis modern mengutamakan ukuran yang pasti berdasarkan hasil laboratorium.

Baik pemeriksaannya maupun pengobatannya, dan diakui secara legal formal.

Sedangkan Usada merupakan kearifan lokal, literaturnya ada, user atau pasiennya ada, dengan praktisi disebut balian.

“Sementara medis modern praktisinya disebut dokter, dan departemennya disebut departemen kesehatan,” ujarnya.

Sementara medis tradisional atau Usada, belum ada departemen tersendiri dan masih di bawah kesehatan tradisional.

Untuk balian sendiri, belum pernah diangkat oleh pemerintah serta masih praktik secara emperis komplementer.

Baca juga: Apa Anda Memiliki Pasangan dengan Zodiak yang Sama? Ini Baik dan Buruknya

Baca juga: Fakta Pembunuhan Wanita Kerabat Jokowi, Dieksekusi di Kandang Ayam, Dipukul Linggis Lalu Dibakar

Baca juga: Berkat Hasil Temuan Terapi Penyembuhan Pasien Covid-19, Gadis Muda Ini Dapat Hadiah Rp 366 Juta

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta 23 Oktober 2020, Virgo Jangan Bertengkar, Aquarius Jangan Menunda Hal Penting

“Pergub Nomor 55 Tahun 2019, dan Permenkes Nomor 27 Tahun 2017, menyiratkan praktek terintegrasi dokter atau balian naskestrad boleh praktek satu atap bersama dokter dengan persyaratan tertentu,”tegasnya.

Ia menjelaskan, masyarakat bisa ke balian Usada atau balian lainnya, yang penting tujuan utamanya adalah kesembuhan.

Apalagi hingga saat ini, masyarakat Bali masih percaya dengan balian dan kerap datang untuk metamba atau berobat.

“Peneliti balian, Angelo Hobart, mengatakan selama masih percaya dengan Hindu dan pada sekala-niskala, maka selama ini akan ada balian,” sebutnya.

Walau demikian, tentunya masyarakat Bali dan masyarakat umumnya percaya dengan medis modern dan berobat ke dokter.

“Maka kedua sistem pengobatan modern maupun tradisional. Usada Bali bisa digunakan sebagai pendekatan untuk kesembuhan dan meningkatkan imun tubuh masyarakat Bali,” katanya.

Istilahnya, masyarakat Bali atau Hindu bisa memadupadankan kedua pengobatan ini baik medis modern maupun tradisional. Guna mendapatkan kesehatan yang optimal dan stabil dalam kehidupan sehari-hari.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved