Tips Sehat untuk Anda
Kenali Gejala Bell's Palsy yang Mirip Stroke
Berikut ini bell's palsy, penyakit yang punya gejala mirip stroke. Jangan sampai salah diagnosis ya!
TRIBUN-BALi.COM - Berikut ini bell's palsy, penyakit yang punya gejala mirip stroke.
Jangan diagnosis sendiri ya, biar gak salah membedakan bell's palsy dan stroke.
Bell's palsy adalah kondisi yang membuat otot-otot di wajah mengalami kelumpuhan sementara.
Kondisi ini bisa terjadi saat saraf yang mengontrol otot wajah meradang, bengkak, atau tertekan.
Akibatnya, salah satu bagian wajah jadi terkulai, kaku, susah tersenyum, sampai sulit menutup mata.
Sekilas bell's palsy mirip gejala stroke yang membuat wajah penderita jadi asimetris atau tertarik.
Berikut penjelasan lebih lanjut gejala dan penyebab bell's palsy.
Gejala Bell's Palsy
Melansir Mayo Clinic, bell's palsy juga dikenal sebagai penyakit kelumpuhan wajah perifer akut.
Penyakit ini bisa menyerang semua orang, utamanya orang yang berumur antara 16-60 tahun.
Baca juga: 13 Manfaat Minyak Zaitun Bagi Pria: Meningkatkan Hormon Seks, Cegah Impotensi Hingga Stroke
Baca juga: Selain Merokok dan Stres, Berikut Faktor Risiko Stroke yang Harus Diwaspadai
Beberapa gejala bell's palsy yang khas di antaranya sebagai berikut.
- Salah satu sisi wajah mendadak lemah atau lumpuh total
- Wajah terkulai sampai susah membuat ekspresi wajah seperti tersenyum
- Susah menutup mata
- Ngiler
- Perot
- Nyeri di sekitar rahang atau di sisi dalam telinga yang terserang bell's palsy
- Salah satu telinga jadi lebih peka suara
- Sakit kepala
- Tidak peka rasa
- Susah makan dan minum
Di beberapa kasus yang jarang terjadi, bell's palsy dapat memengaruhi saraf di kedua sisi wajah.
Penyebab Bell's Palsy
Dilansir dari Healthline, para ahli hingga kini belum mengetahui pasti penyebab bell's palsy.
Namun, bell's palsy terjadi saat saraf kranial ketujuh membengkak atau tertekan, sehingga sebagian wajah mengalami lemah atau lumpuh.
Penyebab pasti kerusakan saraf ini belum teridentifikasi.
Tapi, sejumlah peneliti menduga kemungkinan besar kondisi tersebut dipicu infeksi virus atau bakteri.
Baca juga: Meningkatkan Kekebalan Tubuh Hingga Mencegah Stroke, 5 Manfaat Kacang Mete Bagi Kesehatan
Baca juga: Viral di Medsos, Tanda-tanda Stroke Dikira Kesurupan, Begini Penjelasan Dokter
Virus atau bakteri yang disebut biang bell's palsy di antaranya sebagai berikut.
- Herpes simpleks
- HIV yang bisa merusak sistem kekebalan
- Sarcoidosis biang radang organ
- Herpes zoster
- Virus Epstein-Barr
- Penyakit Lyme yang disebabkan infeksi bakteri dari kutu
Seseorang jadi lebih rentan terserang bell's palsy saat:
- Hamil
- Menderita diabetes
- Punya infeksi paru-paru
- Berasal dari keluarga penderita bell's palsy
Jika Anda mengalami gejala bell's palsy, segera periksakan diri ke dokter.
Hindari mendiagnosis bell's palsy sendiri.
Karena gejala penyakitnya mirip stroke atau tumor otak.
Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, MRI, sampai CT scan.
Gejala bell's palsy umumnya bersifat sementara dan bisa membaik dalam beberapa minggu.
Dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan sampai penderita pulih total.
Namun, ada juga orang yang mengalami gejala bell's palsy menetap atau seumur hidup.
Perawatan yang tepat dapat membantu mempercepat waktu pemulihan dan mencegah komplikasi penyakit.
Waspada Gejala Stroke yang Sering Terlambat Diketahui Padahal Akibatnya Fatal
Berikut ini merupakan 6 tanda stroke akan menyerang seseorang.
Stroke merupakan kondisi rusak atau terganggunya otak secara mendadak akibat tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Pada umumnya stroke dikenal menjadi penyakit yang diderita oleh lanjut usia.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan gaya hidup, stroke tidak hanya menyerang lanjut usia.
Pola hidup yang tidak sehat seperti makanan yang mengandung lemak jenuh, gula, kurang olahraga, bahkan merokok menjadi penyebab utamanya.
Berikut ini enam tanda atau gejala stroke akan menyerang dikutip Tribunnews dari Bright Side.
1. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan masalah parah seperti stroke dengan merusak saraf otak atau melemahkan pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran atau pecah.
Selain itu, tekanan darah tinggi adalah penyebab pembekuan dalam aliran darah dan diangkut ke otak, yang kemudian menyebabkan stroke.
2. Masalah penglihatan
Stroke dapat menyebabkan penglihatan ganda, kehilangan penglihatan di satu mata, atau penglihatan kabur.
Sekitar 1.300 orang dalam survei di Inggris ditanyai, mereka semua ingat masalah penglihatan / penglihatan kabur sebagai indikator yang kuat.
3. Mati rasa di satu sisi tubuh - wajah, tangan, atau kaki
Mati rasa atau kelemahan di wajah, lengan, atau kaki di kedua sisi tubuh.
Dalam beberapa kasus, bisa juga terjadi kelumpuhan di sisi yang berlawanan dari tempat stroke terjadi di otak.
4. Pusing atau kelelahan tanpa alasan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vertigo dan pusing juga menjadi faktor umum di antara pasien yang mengalami stroke.
Keadaan kebingungan dapat menjadi hasil dari sisi otak yang terpengaruh.
5. Migrain mendadak atau sakit kepala parah
Selama stroke , aliran darah ke otak tersumbat atau terputus karena gangguan yang disebabkan oleh aliran darah.
Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah robek atau kerusakan yang mengakibatkan migrain yang sangat tiba-tiba atau sakit kepala.
6. Kekakuan pada nyeri leher atau bahu
Pembuluh darah yang pecah di otak dapat menyebabkan leher atau bahu kaku.
Jika Anda tidak dapat menyentuh dagu ke dada (dalam catatan Anda tidak gemuk atau memiliki kondisi lain), segera kunjungi dokter.
(Kompas.com/Mahardini Nur Afifah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kenali Apa itu Bell's Palsy yang Sekilas Mirip Gejala Stroke