7 Pegawai Bank di Buleleng Dirawat karena Covid-19, Berikut Update Covid-19 Bali 26 Oktober 2020
Menurut data yang berhasil dihimpun, dari 7 pegawai bank yang dirawat itu, 5 di antaranya diisolasi di salah satu hotel yang ada di Denpasar.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Kambali
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani dan Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Penyebaran virus corona atau covid-19 di Kabupaten Buleleng, Bali saat ini mulai memasuki wilayah perbankan.
Tercatat ada dua bank milik BUMN yang ada di Buleleng ini terpapar covid-19.
Dimana hingga saat ini ada tujuh pegawai dari ke dua bank itu yang masih menjalani perawatan.
Menurut data yang berhasil dihimpun, dari 7 pegawai bank yang dirawat itu, 5 di antaranya diisolasi di salah satu hotel yang ada di Denpasar.
Sementara satu orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Dan satu lainnya dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Termasuk Pemelepeh Pemahayu Jagat, Berikut Ini Ritual Penanganan Covid-19 di Bali
Sekda Buleleng, juga sebagai Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa dikonfirmasi Senin (26/10/2020) tidak menampik jika penyebaran covid-19 sempat terjadi di wilayah perbankan.
Hal ini terjadi karena proses interaksi dan mobilitas sejumlah karyawan bank yang cukup tinggi.
“Interaksi dan mobilitasnya tinggi. Karyawan yang tercatat saat ini sebagai pasien kerap melakukan perjalanan bolak-balik Denpasar dan Singaraja. Asalnya dari Denpasar, namun kerja di Singaraja. Hal ini memang bisa menimbulkan potensi penularan,” ucapnya.
Baca juga: Tenaga Medis dan Non-Medis di Bali Terima Insentif, Berikut Ini Jumlah Nominalnya Per Bulan
Untuk itu, mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng ini pun mengimbau kepada pihak perbankan untuk lebih ketat menerapkan protokol kesehatan di kantornya masing-masing.
“Jangan sampai protokol kesehatan ini kendor,” katanya.
Di sisi lain, terkait perkembangan salah seorang staf Dinsos Buleleng, yang meninggal pekan lalu, Suyasa mengaku pihaknya belum sempat melakukan swab test kepada almarhum.
“Dua bulan yang lalu pegawai itu tidak ngantor. Kemudian tanggal 13 malam masuk RSUD Buleleng, tapi sebelumnya sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta. Sampai di RSUD dalam waktu tiga jam tepatnya pukul 22.00 wita, meninggal dunia jadi belum sempat diswab. Sehingga data almarhum masuk dalam kasus meninggal karena probable,” jelasnya.
Baca juga: Belum Semua Kantor Desa dan Kelurahan di Buleleng Miliki Alat Pemadam Api Ringan
Sementara terkait perkembangan covid-19 di Buleleng, pada Senin (26/10) terdapat penambahan satu kasus baru terkonfirmasi.