Meski Tuai Berbagai Kritik, Moeldoko Sebut Hanya Sebagian Kecil yang Menolak Omnibus Law
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut anak muda yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja hanya sebagian kecil.
Aksi demonstrasi tersebut akan digelar pada Rabu (28/10/2020), bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda.
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian Putra Muhammad Puhi mengatakan, aksi tersebut akan dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Naskah Omnibus Law UU Cipta Kerja Kembali Berubah, Pakar Hukum Tata Negara: Ini Memalukan
Menurut dia, akan ada sekitar 1.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang akan hadir dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja .

"Estimasi 1.000 massa yang tergabung dengan mahasiswa lainnya di luar Provinsi DKI Jakarta," ujar Remy dalam keterangannya, Selasa (27/10/2020).
Belum dijelaskan secara rinci di mana aksi demonstrasi akan dilaksanakan oleh para mahasiswa.
Kendati demikian, Remi memastikan bahwa pihaknya tetap membawa tuntutan untuk mendesak Presiden Joko Widodo segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
Baca juga: Naskah Omnibus Law UU Cipta Kerja Kembali Berubah, Presiden KSPI: Seperti Sinetron Dikejar Tayang
"BEM SI tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," kata dia.
Sebelumnya, BEM SI memberikan ultimatum kepada Presiden Jokowi dalam demo pada Selasa (20/10/2020).
Jokowi didesak segera membuat Perppu guna mencabut omnibus law UU Cipta Kerja dalam jangka waktu 8x24 jam.
Jika tidak menerbitkan Perppu sejak ultimatum itu dikeluarkan, maka mahasiswa berencana kembali menggelar unjuk rasa tanggal 28 Oktober 2020. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Moeldoko: Anak Muda yang Menolak UU Cipta Kerja Hanya Sebagian Kecil" dan "Hari Sumpah Pemuda, BEM SI Sebut 1.000 Mahasiswa Bakal Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta"