Proyek Jembatan Pejeng Kelod - Siangan Terkendala Musim Hujan

Sejumlah pekerja tengah memasang pondasi batu di areal yang akan dibangun jembatan penghubung Desa Pejeng Kelod

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Foto: Sejumlah pekerja tengah memasang batu untuk memadatkan jalan di setiap ujung Jembatan Pejeng Kelod-Siangan, Gianyar, Bali, Rabu (28/10/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sejumlah pekerja tengah memasang pondasi batu di areal yang akan dibangun jembatan penghubung Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring dan Desa Siangan, Kelurahan Gianyar, Bali, Rabu (28/10/2020).

Kali ini para pekerja telah bisa leluasa. Sebab aliran air sungai di bawah mereka mengalir kecil.

Namun ketika turun hujan lebat, aliran menjadi deras sehingga menyebabkan banjir.

Ketika banjir, para pekerja pun tidak bisa melakukan pekerjaan.

Baca juga: Tes Kepribadian: Jurang, Kucing, atau Wajah? Apa yang Dilihat Pertama Kali Ungkap Karaktermu

Baca juga: Perempuan Ini Diduga Menjadi Korban Jambret Saat Melintas di Jalan Hayam Wuruk Denpasar

Baca juga: Tradisi Kebo Dongol dan Siat Yeh di Badung Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Pantauan Tribun Bali, hingga saat ini material jembatan belum terpasang.

Sebab saat ini masih tahap pemasangan batu untuk memadatkan pondasi di setiap ujung jembatan.

Seorang mandor, I Made Radipa saat ditemui di lokasi proyek mengatakan, saat pemasangan batu tersebut sudah memasuki tahap 80 persen.

Terkait kapan pekerjaannya tersebut selesai, pihaknya pun tidak dapat memastikan, karena hal itu tergantung cuaca. 

"Sudah 80 persen. Selesainya belum tahu, karena faktor cuaca. Sebab kalau hujan, di sini banjir sehingga sama sekali tidak bisa kerja," ujarnya.

Informasi dihimpun, sebelum adanya jembatan, setiap sisi sungai merupakan tanah liat yang kondisinya labil.

Saat ini para pekerja telah memadatkannya menggunakan batu kali.

Tak hanya memadatkan, ketinggian sungai juga dinaikkan, dimana ketinggian saat ini hampir mencapai lebih dari tujuh meter, sehingga masyarakat tak bisa lagi leluasa turun ke bawah sungai.

Dimana sebelum adanya proyek, masyarakat bahkan bisa memandikan kendaraan di aliran sungai, lebih jauh dari itu, masyarakat biasanya berkendara di tengah sungai untuk menyebrang. 

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, dalam pagu anggaran, proyek jembatan tersebut dianggarkan sebesar Rp. 12 miliar.

Dalam proses tender, pemenang tender menyepakati Rp. 11 miliar lebih.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved