Wisata Religi, Sembuh Setelah Melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh

Ketua Pengelola Penglukatan Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh, menjelaskan destinasi wisata religi ini telah ada sejak 2016

Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Pamedek melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh Badung 

Sebab sebelum pandemi, trotoar di depan pintu masuk dipenuhi jejeran pedagang dan wisata kuliner khas Bali khususnya Sangeh.

Seperti sate, nasi, jajanan, dan lain sebagainya.  

Pemasukan dari destinasi melukat masuk ke Desa Sangeh, per bulannya dipotong biaya operasional dan gaji karyawan serta punia pemangku.

“Setiap bulan kami bikin laporan, diaudit panureksa dan tanda tangan bendesa, lalu disangkepkan di banjar,” sebutnya.

“Yang menjaga di sini (tempat melukat), ada 10 karyawan dari 5 banjar di Sangeh. Masing-masing banjar dua orang, jadi totalnya 11 termasuk saya. Mereka bekerja shift 8 untuk pagi dan 2 untuk malam,” ujarnya.

Ia berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan pamedek kembali datang. (*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved