Demo AWK
AWK Usut ke Jalur Hukum Pelaku Pemotongan Video
AWK berencana mengusut ke jalur hukum pelaku tindak pemotongan video hingga mengundang keresahan masyarakat Bali
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - SETELAH melaporkan tindak penganiayaan terhadap dirinya saat terjadi demo, kini Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Perwakilan Bali, Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK, berencana mengusut ke jalur hukum pelaku tindak pemotongan video hingga mengundang keresahan masyarakat Bali.
Hal tersebut disampaikan AWK saat menggelar press conference untuk mengklarifikasi isu-isu yang
ramai diperbincangan masyarakat di Kantor DPD RI, Kota Denpasar, Bali, Jumat (30/10/2020).
Adapun isu-isu terkait dirinya yang ramai diperbincangkan masyarakat meliputi isu seks bebas dan ajakan memakai kondom, isu champione, isu Nusa Penida, isu planet dewa, dan isu Hare Krisna.
"Cikal bakal permasalahan ini adalah terkait dengan pemotongan video. Semua harus paham apapun yang menjadi viral saat ini, itu dari video lama diperkirakan sekitar tahun 2017-2018. Mereka (masyarakat Bali) adalah korban orang tidak bertanggung jawab memenggal video," ungkapnya.
Baca juga: 1.850 Hotel & Restoran “Perebutkan” Rp 135 M, Verifikasi Penerima Hibah Pariwisata di Badung Mundur
Baca juga: Pelapor AWK Bawa Alat Bukti Video, Polda Masih Analisa Laporan Shandi Murti
Baca juga: Sisi Lain Air Terjun Taman Sari Bakbakan, Pancoran Dedari Jadi Tempat Bidadari Mandi
Senator DPD RI asal Bali itu tak ingin tinggal diam dan mengusut dalang di balik keresahan masyarakat ini.
Ia mengaku sudah mengantongi nama-nama pelaku pemotong dan pengunggah video tidak utuh terkait isu-isu tentang dirinya hingga viral.
"Motif orang yang memotong saya pertanyakan, saya bisa saja laporkan, memotong video saya dari durasi aslinya," ucapnya.
AWK menduga kuat ada pihak-pihak yang memiliki suatu tendensi politik.
"Provokatornya sudah ketemu, akan dilaporkan, tendensinya ada, yang mempermasalahkan saya banyak diantara mereka mantan kompetitor saya, itu sudah jelas," tegasnya membeberkan.
"Kalau orang itu tidak memiliki suatu tendensi politik, masyarakat biasa tidak akan niat untuk memotong. Memotong video butuh skill dan niat sampai mengunggahnya, apa niatnya mengunggah, tim humas kami akhirnya membuka video yang asli, masyarakat tercerahkan," katanya.
Ia menyebut oknum tersebut sengaja melakukan provokasi kepada masyarakat.
AWK meminta masyarakat berhati-hati karena banyak tokoh-tokoh yang menjadi korban pemotongan video, salah satunya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Pemotongan video bisa terjadi kepada setiap warga negara, seperti Ahok dan tokoh nasional lainnya," tuturnya.
Pada kesempatan itu, AWK juga mengklarifikasi terkait isu-isu yang menimpa dirinya.
Salah satunya tentang masalah imbauan seks bebas memakai kondom.
