Peserta Didik LMA Raih Prestasi dalam Gema Lomba Reportase dan Menyanyi untuk Indonesia

Adapun peserta didik LMA yang berhasil meraih juara I dalam lomba tersebut adalah Putu Sucita Anjani.

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
istimewa
Mentor Public Speaking LMA, Ryan Indra Darmawan berfoto bersama dengan peserta didik Luh Muani Academy (LMA) yang berhasil meraih juara dalam Gema Lomba Reportase dan Menyanyi untuk Indonesia 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM.DENPASAR- Peserta didik Luh Muani Academy (LMA) kembali meraih prestasi dan kali ini adapun ajang yang diikuti adalah Gema Lomba Reportase dan Menyanyi untuk Indonesia yang diadakan oleh Paguyuban Duta Bahasa Provinsi Bali.

Lomba tersebut diadakan pada 30 Oktober-1 November 2020.

Hal ini diungkapkan oleh Mentor MC/Presenter Luh Muani Academy, Bella Indra Octavia.

Adapun peserta didik LMA yang berhasil meraih juara I dalam lomba tersebut adalah  Putu Sucita Anjani.

Baca juga: Sehari Pasca Libur Panjang Kasus Positif Covid-19 Turun, Kadiskes Bali:Efek Liburan Dilihat Seminggu

Baca juga: Gelagar Jembatan Kuning Alami Pengeroposan, Perbaikan Lanjutan Akan Dilaksanakan Tahun 2021

Baca juga: Kupas peran & Tanggung Jawab Dewan, DPRD Bali dan Jatim Bersinergi Gelar Seminar di Nusa Dua

Menurut Bella Indra Octavia dirinya merasa bangga dan senang dengan prestasi peserta didiknya tersebut

Ia mengakui bahwa sejak awal memberikan pelatihan,  ia sudah memiliki keyakinan bahwa Putu Sucita Anjani akan mampu meraih prestasi mengingat kemampuannya yang telah cukup baik.

"Harapannya agar tidak cepat puas, terus berlatih dan berproses, pastinya agar semua peserta didik bisa menjadikan pengalaman berharga atau mencontoh kemenangan yang sudah diraih," ucap  Bella Indra Octavia.

Putu Sucita Anjani ketika dihubungi Tribun Bali menuturkan bahwa sejak awal Ia memang telah memiliki ketertarikan untuk belajar lebih dalam pada bidang presenter dan reporter berita dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti perlombaan.

Dalam perlombaan tersebut Ia menuturkan bahwa dirinya harus bersaing dengan 26 peserta.

Dan pada babak final yang dilangsungkan pada  Jumat (30/10/2020) di Balai Bahasa Provinsi Bali, ia dan peserta lainnya diharuskan untuk menyiapkan materi reportase yang dimana topik-topok berita yang diangkat mencakup  Covid-19, bencana alam, dan isu lingkungan.

Putu Sucita Anjani menyebutkan dirinya  mendapatkan berita dengan topik konservasi burung hantu Tyto Alba.

"Pada saat perlombaan, hal yang Saya fokuskan bukan untuk mendapatkan juara.

Namun untuk dapat melatih kemampuan di bidang presenter dan reportase ini, juga untuk melatih kepercayaan diri saat tampil di depan umum," tutur perempuan yang lahir di Denpasar pada tanggal 21 Agustus 2001.

Ketika diumumkan sebagai juara pertama Ia pun mengaku terkejut mengingat penampilan peserta lainnya yang sangat baik.

Baca juga: Begini Cara Registrasi Ulang Keanggotaan BPJS Kesehatan, Juga Cara Cek Status Kepesertaan

Baca juga: Pendaftaran Prakerja Gelombang 11 Mulai Dibuka Hari Ini, Berikut Kuota dan Batas Akhirnya

Baca juga: 11 Arti Mimpi Buruk yang Sering Dialami, Mimpi Gigi Copot hingga Kematian

" Untuk itu Saya bersyukur diberikan kesempatan dan kepercayaan sebagai juara pada perlombaan ini. Pengalaman pada perlombaan ini memacu Saya untuk terus berlatih dan belajar serta keluar dari zona nyaman untuk memberanikan diri mengikuti perlombaan-perlombaan ke depannya, dengan harapan agar kemampuan Saya terus berkembang dan semakin terasah," ungkap  Mahasiswi semester 3, jurusan Public Relations, LSPR Communication & Business Institute Bali ini. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved