Gelagar Jembatan Kuning Alami Pengeroposan, Perbaikan Lanjutan Akan Dilaksanakan Tahun 2021
Perbaikan fisik lanjutan pun direncanakan akan dilaksanakan tahun 2021 mendatang, dengan mengganti gelagar yang sudah mengalami kropos.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Jembatan Kuning yang selama ini menjadi icon di Pulau Lembongan, mulai mengalami pengeroposan.
Perbaikan fisik lanjutan pun direncanakan akan dilaksanakan tahun 2021 mendatang, dengan mengganti gelagar yang sudah mengalami keropos.
Kepala Dinas PUPRKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman) Klungkung A.A Lesmana menjelaskan, pengeroposan tersebut disebabkan karena keberadaan jembatan tersebut yang membentang di atas permukaan laut.
Hal ini membuat plat dan gelagar berbahan baja ini mudah korosi.
Baca juga: Kupas peran & Tanggung Jawab Dewan, DPRD Bali dan Jatim Bersinergi Gelar Seminar di Nusa Dua
Baca juga: Logistik Pilkada Tabanan 2020 Disimpan di GOR Debes, Sejumlah Peralatan Sudah Mulai Datang
Baca juga: Alat Penunjang Tak Lengkap, Mesin PCR di RSUD Buleleng Belum Bisa Beroperasi
" Tahun ini perbaikan jembatan kuning hanya bisa dilakukan sebatas mengganti plat yang rusak, atau dengan pengelasan.
Sementara penggantian gelagar jembatan baru bisa dilaksanakan tahun 2021 mendatang," ujar Kepala Dinas PUPRKP (Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman) Klungkung A.A Lesmana, Senin (2/11/2020).
Hal ini dikarenakan Dinas PU belum bisa menganggarkan pengerjaan fisik di tahun 2020, karena serah terima aset Jembatan Kuning dari pusat ke Kabupaten Klungkung baru dilakukan bulan September.
"Untuk tahun ini tidak bisa dibuat perencanaan karena September baru penyerahan aset.
Akhirnya diputuskan pengerjaan fisik jembatan kuning akan dianggarkan tahun 2021," jelasnya.
Sementara itu setelah perbaikan plat, saat ini jembatan kuning yang menghubungkan Pulau Lembongan dan Pulau Ceningan masih cukup aman dilintasi masyarakat dan kendaraan roda dua.
Sementara pembuatan jembatan yang bisa dilalui mobil pun tetap direncanakan.
Hanya saja sampai saat ini belum ada kepastian baik dari pemerintah provinsi dan pusat terkait rencana tersebut.
"Perencanaan dari provinsi dan pelaksanaan dari kementerian. Klungkung hanya menyiapkan aset. Tapi sementara ini belum ada komunikasi dari provinsi," jelasnya.
Jembatan Kuning yang menjadi Icon Pulau Lembongan tersebut sempat putus tahun 2016 lalu, dan merenggut nyawa 8 orang.
Baca juga: Agar Lebih Percaya Diri Kampanyekan Prokes, 63 Babinsa di Klungkung Ikuti Tes Swab
Baca juga: 11 Arti Mimpi Buruk yang Sering Dialami, Mimpi Gigi Copot hingga Kematian
Baca juga: Waspada, Begal Sepeda Incar Pesepeda Seorang Diri di Rute Sepi
Pasca musibah tersebut, Jembatan Kuning ini dibangun sama persis seperti sebelumnya, dengan panjang mencapai 140 meter, dan lebar 1,8 meter.
Dana yang digunakan bersumber dari APBN sebesar Rp 3,4 miliar.
Sampai saat ini, jembatan yang juga dikenal dengan jembatan cinta itu hanya bisa dilintasi oleh pejalan kaki dan sepeda motor. (*)