Human Interest Story

Sisi Humanis Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara

Jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada rakyat melainkan juga kepada Tuhan.

Tribun Bali
Mayjen TNI Kurnia Dewantara santai saat menjamu tamunya, pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana dan wartawan senior yang juga editor buku super best seller The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi di Warung Bambu Lulu Sanur, Denpasar, Bali, Senin (2/11/2020) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Jabatan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya kepada rakyat melainkan juga kepada Tuhan.

Karena itu, jabatan harus dijalankan secara optimal sebagai pengabdian kepada Tuhan dan bakti pada negara.

Itulah prinsip yang konsisten dijalani Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Kurnia Dewantara.

Dengan itu pula, mantan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) enteng dan lapang dada menjalani dan melepas amanah sepanjang kariernya selepas lulus Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 1986.

Baca juga: Forkom Taksu Bali Kembali Laporkan AWK ke Polda Bali, Massa Aksi: Kami Tidak Percaya AWK jadi DPD

Baca juga: BLT Subsidi Gaji Gelombang 2 Segera Cair, Langsung Masuk ke Rekening, Ini Jadwal Pencairannya

Baca juga: Perkembangan Janin dari Minggu 14 hingga Minggu 40 Jelang Kelahiran, Kapan Janin Merespons Gerakan?

Penugasan sebagai Pangdam IX/Udayana boleh dibilang sebagai puncak karier militernya.

Waktunya tergolong relatif singkat.

Ayah tiga anak ini mengemban amanah sebagai orang nomor satu di Kodam IX/Udayana yang membawahkan wilayah Bali dan Nusa Tenggara itu mulai 25 Juni 2020.

Mantan Wakil Asisten Personalia (Waaspers) Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu sudah siap menghitung mundur akhir masa pengabdiaannya secara resmi karena memasuki masa pensiun akhir bulan ini.

Baca juga: Bali Jadi Tempat Kedua Pemusnahan Amonium Nitrat di Indonesia, Bahan Ledakan Dahsyat di Lebanon

Baca juga: Agar Dapat Hibah Pariwisata, Hotel dan Restoran di Badung Diminta Buat Surat Pernyataan

Baca juga: Ketua IDI Bali Tak Beri Tanggapan Terkait Jerinx yang Dituntut 3 Tahun Penjara

“Saya bersyukur pengabdian saya di TNI selama 34 tahun berjalan lancar. Alhamdulillah, itu semua berkat Allah dan dukungan banyak pihak, termasuk keluarga, kolega, dan jajaran di mana pun saya ditugaskan mengemban amanah,” ujar Kurnia santai saat menjamu tamunya, pakar komunikasi dan motivator nasional Dr Aqua Dwipayana dan wartawan senior yang juga editor buku super best seller "The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi" di Warung Bambu Lulu Sanur, Denpasar, Bali, Senin (2/11/2020) malam.

Kurnia yang rajin berolahraga itu tampak bugar dan fit mengenakan jeans biru dan T-shirt yang padu padan dengan warna celananya itu.

Tiga jam suami Tanty Kurnia itu mengobrol santai sambil menjamu dua tamunya tersebut.

Baca juga: Kisah Pilu Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan di Dalam Sumur di Magetan, Begini Kronologinya

Baca juga: Gadis SMA Hilang Misterius Lima Hari, Ditemukan Lemas Begini Pengakuannya Saat Panggil Orang Lewat

Baca juga: Hal yang Memberatkan Tuntutan Jerinx Karena Tidak Menyesali Perbuatannya Dan Pernah Walk Out

Wajahnya semringah.

Senyumnya pun merekah renyah.

Sesekali diselingi gelak tawa.

Wajah, bahasa tubuh, dan tutur katanya mengisyaratkan pria asal Sukabumi, Jawa Barat, kelahiran Blitar, Jawa Timur, itu orang yang sedang bungah menyambut ulang tahunnya yang ke-58 pada 22 November ini.

Dalam rentang lima bulan mengemban amanah sebagai Pangdam IX/Udayana, Kurnia telah menorehkan sejumlah prestasi dan kesan positif.

Salah satunya ialah meraih simpati rakyat di Labuhan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perhatiannya yang besar terhadap wilayah NTT telah menyentuh seorang tokoh masyarakat setempat yang kemudian menghibahkan tanah seluas 20 hektare (ha).

Hibah Tanah Rakyat untuk Negara

Dalam dua bulan terakhir ini, Kurnia beberapa kali berkunjung ke NTT, termasuk ke Labuhan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat dan Soe di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Mantan Waaspers Kodam VII/Wirabuana (kini Kodam XIV/Hasanuddin) itu juga sempat menempuh jalur darat dari Ende ke Labuhan Bajo.

“Saya ingin merasakan langsung bagaimana perjalanan para prajurit saya saat mengamankan daerah tersebut ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke sana pada 1 Oktober lalu,” ungkap Kurnia seraya menambahkan NTT memiliki banyak wilayah yang medannya cukup menantang.

Terkait dengan pengembangan Labuhan Bajo sebagai salah satu destinasi premium, Kurnia mengatakan Kodam IX/Udayana mendukung penuh, terutama dari aspek keamanan.

Karena itu, dipandang perlu membangun markas satuan setingkat batalion di sana.

Alhamdulillah, ada tokoh masyarakat yang tersentuh hatinya menghibahkan tanahnya seluas 20 ha untuk pembangunan markas batalyon itu. Beliau bilang, untuk negara, ‘saya rela menyerahkan tanah’ kepada Kodam IX/Udayana,” kata Kurnia.

Jenderal Berkarakter yang Humanis

Kurnia juga dikenal sebagai jenderal yang punya karakter yang memegang teguh prinsip dan menjaga kredibilitas diri dan institusi dengan menjunjung tinggi supremasi hukum.

Hal itu diperlihatkannya dalam menyelesaikan kasus dugaan penghinaan yang dilakukan Bupati Alor Amon Djobo terhadap Kepala Seksi Logistik (Kasilog) Korem 161/ Wirasakti Kolonel CPI Imanuel Yoram Dionisius Adoe.

Kurnia mengatakan pihaknya sangat menyesalkan kejadian tersebut dan mencoba menyikapinya dengan kepala dingin.

Dia memerintahkan Danrem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya dan Dandim Alor Letkol Inf Supyan Munawar untuk menyelesaikannya secara baik-baik dan kekeluargaan.

“Kami sudah mengirimkan utusan untuk mengklarifikasi. Namun, Bupati menutup diri dan tampaknya tidak berkenan. Karena itu, kami menempuh jalur hukum demi menjaga harkat dan martabat institusi karena dugaan penghinaan itu bukan lagi menyangkut pribadi melainkan institusi," kata Kurnia.

Bupati Alor diduga melontarkan kata-kata tidak patut, baik secara lisan maupun tulisan.

Dia, misalnya, menorehkan kata 'bodok' dengan tulisan tangan dalam surat Bupati Alor nomor BU.100/72/IX/2020 perihal laporan penyelesaian aset tanah TNI dan Polri di lokasi Polres Alor.

Dalam surat tersebut tampak ada sedikit coretan pada poin keempat dan di bawahnya ada tulisan 'Bodok'. Surat tersebut sudah ditandatangani Sekda Kabupaten Alor, Soni O. Alelang.

Amon Djobo pun dilaporkan ke Polda NTT dan teregistrasi dengan nomor LP/ B/ 423/X/RES. 1.24/2020/ SPKT pada 19 Oktober 2020.

“Saya yakin dan percaya Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif akan serius menindaklanjutinya.”

Di balik sosoknya yang tegas, jenderal bintang dua itu punya sisi humanis dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk masyarakat umum dan jajarannya.

Rabu (4/11/2020), puluhan personel yang selama ini mengurusi rumah dinas Pangdam IX/Udayana diberangkatkan via jalur darat ke Bandung, Jawa Barat, untuk berlibur hingga akhir pekan bersama keluarga Kurnia.

“Termasuk ajudan juga saya minta ikut ke Bandung. Biarlah saya tetap beraktivitas menjalani tugas sebagai Pangdam tanpa ajudan,” kata Kurnia diiringi senyuman.

Anak bintara pembina desa (Babinsa) itu tampak lega.

Dia tampak ingin lepas tanpa membawa atau meninggalkan beban seperti halnya kisah hidup manusia: lahir dan meninggalkan dunia fana ini tanpa membawa apa-apa, kecuali amal kebajikan yang ditorehkannya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved