Penanganan Covid
Tingkat Kesembuhan Covid-19 di Jembrana Capai 91 Persen
Tingkat kesembuhan pasien di Kabupaten Jembrana, Bali, terbilang cukup tinggi.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Jembrana, Bali, terbilang cukup tinggi.
Prosentasenya mencapai 91 persen.
Capaian kesembuhan ini lebih tinggi dibanding prosentase kesembuhan yang dicatatkan oleh pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat.
Hal ini tentunya membuat Satgas Penanganan Covid Jembrana terus bekerja keras untuk menekan angka penyebaran virus di Bumi Makepung.
Baca juga: Kepergok Maling Ayam, Motor Swastama Dibakar Warga di Bangli
Baca juga: Soal dan Jawaban SD Kelas 4-6 di TVRI, Edisi 4 November 2020: Bahas Pengawetan Makanan
Baca juga: Sekitar 7.000 UMKM di Badung Telah Menerima BPUM Melalui Bank BRI
Humas Satgas Penanganan Covid Jembrana, dr. I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, bahwa untuk angka positif terkonfirmasi Covid-19 di Jembrana sekitar 461 pasien.
Dan sekitar 421 pasien dinyatakan sembuh setelah perawatan selama 10 hari di rumah sakit.
Sedangkan tercatat juga ada sekitar sebelas pasien meninggal dunia.
Dari angka positif Covid itu sendiri, Jembrana tetap memegang prosentase kesembuhan cukup tinggi.
“Tingkat kesembuhan Jembrana ini cukup tinggi yaitu sekitar 91. Itu lebih tinggi satu persen dibanding dengan provinsi. Yakni provinsi saja hanya 90 persen. Kemudian dibanding tingkat kesembuhan Nasional hanya 83 persen. Sedangkan angka meninggal dunia hanya 2,3 persen, provinsi 3,3 persen, nasional 3,4 persen,” ucapnya, Selasa (3/11/2020).
Karena itu, pihaknya terus menerus melakukan sosialisasi 3M yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Sebab, kepatuhan dalam penerapan 3M inilah yang menjadi hal penting dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
Pihak Satgas selalu mengimbau warga untuk patuh, karena kerap sekali terjadi penularan akibat kurangnya kewaspadaan terhadap 3M itu sendiri.
“Kami terus menerus mengupayakan sosialisasi 3M tersebut,” jelasnya.
Untuk saat ini, pasien yang masih dirawat di RSU Negara masih ada sekitar 24 pasien.
Sedangkan pasien lain juga ada yang dirawat di Puskesmas Pekutatan tiga orang dan Puskesmas II Negara satu orang.