Virus Corona
WHO Sebut Beberapa Bulan ke Depan Situasi Pandemi Covid-19 Akan Sangat Sulit
Beberapa bulan ke depan, akan sangat sulit, dan beberapa negara berada dalam situasi sulit,” tegasnya kepada kantor berita TASS, Selasa (3/11/2020).
TRIBUN-BALI.COM - Dunia kini sedang melalui tahap kritis dari pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Dan, Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Rusia Melita Vujnovic mengatakan, situasinya akan menjadi rumit dalam beberapa bulan ke depan.
“Secara global, kita berada pada tahap kritis pandemi, terutama di belahan Bumi Utara.
Beberapa bulan ke depan, akan sangat sulit, dan beberapa negara berada dalam situasi sulit,” tegasnya kepada kantor berita TASS, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: 8 Tanaman Hias Gantung Ini Bisa Dimanfaatkan untuk Mempercantik Ruangan
Baca juga: Mengenal Imunomodulator, Jaga Imunitas Tubuh dengan Konsumsi Meniran, Daun Kelor dan Kunyit
Baca juga: AWK Tanggapi Pernyataan Sikap Massa Forkom Taksu Bali dan Ungkapkan Fokus pada Kasus Pemukulannya
"Kasus Covid-19 terus meningkat, sementara jumlah kematian baru relatif stabil baru-baru ini," kata dia.
Vujnovic mencatat, hingga 23 Oktober lalu, lebih dari 41 juta kasus virus corona dan 1,1 juta kematian akibat Covid-19 terkonfirmasi di seluruh dunia.
Kelanjutan dari gelombang pertama
“Situasi saat ini dapat dilihat sebagai kelanjutan dari gelombang pertama.
Pada April-Juni, kami mengamati penurunan kasus baru, tetapi bukan karena penyebab alami, melainkan lantaran penguncian yang ketat," ujarnya.
"Namun, virus belum juga hilang. Di mana saja, virus tetap dalam populasi.
Oleh karena itu, setelah penguncian ketat berakhir, virus kembali," imbuh Vujnovic.
Menurut Vujnovic, WHO menyerukan semua negara untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna mencegah lebih banyak kematian, melindungi sistem kesehatan untuk memberikan perawatan medis bagi pasien Covid-19 dan penyakit lain.
“Fasilitas vaksin, diagnosis, dan pengobatan yang efektif akan sangat penting untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan global," ungkap dia.
"Tapi, alat penyelamat hidup ini hanya akan benar-benar efektif jika tersedia bagi mereka yang paling rentan atas dasar kesetaraan dan di semua negara secara bersamaan," tegasnya.(*)