Human Interest Story

Cerita Kelam De Gadjah Hingga Terjun ke Politik

Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Wakil ketua DPRD Kota Denpasar remaja dikenal pribadi yang bandel.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Noviana Windri
De Gadjah dalam segmen Tribun Bali 'Bli Ojan' diakses pada Kamis (5/11/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Made Muliawan Arya alias De Gadjah, Wakil ketua DPRD Kota Denpasar remaja dikenal pribadi yang bandel.

Meski demikian, nyatanya ia adalah seseorang yang cerdas bahkan saat lulus kuliah mendapat predikat cumlaude.

Dulu, ia pernah mencoba merantau ke Kalimantan namun hanya 6 bulan karena tidak betah di tanah perantauan.

Saat kembali ke Bali, ia menjadi seorang akuntan ketika pagi dan malam hari sebagai seorang sekuriti.

Baca juga: Indonesia Kembali Berduka, Perawat Meninggal Positif Covid-19, Baru Saja Lahirkan Buah Hati

Baca juga: Diduga Setubuhi Anak di Bawah Umur, Jaksa Tuntut Murdika 13 Tahun Penjara

Baca juga: Pemkot Denpasar Dinilai Tim IGA Pusat, Rai Mantra Paparkan Inovasi Dharma Negara Alaya

"Saat kembali ke Bali saya bekerja menjadi accounting di salah satu toko surving. Dari situ saya mulai mengenal dunia malam. Lalu saya menjadi sekuriti di beberapa club," ungkapnya.

Saking asyiknya berkecimpung dengan dunia malam, hingga membuatnya terjerumus dalam lubang hitam.

Hingga membuat De Gadjah dipenjara pada tahun 2005.

"Saya bersyukur kalau dipenjara, sebab kalau tidak begini saya tidak kapok. Selama di penjara saya ditolong bapak Yusi Dias. Beliau yang memberikan saya buku-buku untuk belajar selama di penjara," tambahnya.

Baca juga: Selaraskan Syarat Penerima Dana Hibah Pariwisata, Pjs. Bupati Badung Mohon Petunjuk Pusat

Baca juga: Temui Rekan Satu Negaranya, Nouri Yakin Banyak Pemain Swedia Ingin Kunjungi Bali

Baca juga: Laporkan 2 Orang, AWK Berharap Polda Bali Segera Tetapkan Tersangka Dugaan Tindak Pemukulan Dirinya

Saat keluar dari penjara, ia diberangkatkan ke Amerika selama 7 tahun.

Saat kembali ke Bali tahun 2012, ia memiliki usaha sebuat studio tatto hanya selama 6 bulan.

Suatu hari ia bertemu dengan pelatih silatnya terdahulu hingga dirinya direkrut menjadi salah satu tim keamanan Gubernur Jokowi-Ahok dan bergabung ke tim pasukan pengaman dan pengawal Prabowo.

Hingga akhirnya, ia mendapatkan tawaran dari beberapa partai politik dan memutuskan mendaftarkan diri ke menjadi Dewan Perwakilan Caleg (DPC).

Baca juga: Messi Berpeluang Geser Posisi Ronaldo Sebagai Raja Penalti Liga Champions

Baca juga: Meski Tak Bergantung Sektor Pariwisata, UMK Jembrana Tahun 2021 Disepakati Tidak Naik

Baca juga: Biden Masih Unggul Tipis Atas Trump, Jika Menang di Nevada Maka Selesai Sudah Pilpres AS

Saat pemilu, De Gadjah mendapatkan jumlah suara tertinggi dari Partai Gerindra di Kota Denpasar.

"Seiring waktu, saya dicalonkan sebagai ketua fraksi, namun di pusat dibalik, saya yang kemudian dipilih menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar. Saya rasa itu kehendak Tuhan. Kita tidak boleh lupa diri," pungkasnya.

Salain itu, De Gadjah menjabat sebagai Ketua DPC, Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PERTINA) Bali, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, koordinator relawan, Kader Pencak Silat Santria Muda Indonesia (SMI), Pengurus Lintas Etnis Nusantara, Pembina Karang Taruna Denpasar, Pembina Persautan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Bali, dan masih banyak lagi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved