Dibutuhkan untuk Pertanian, Perbekel Tembok Berharap Ada Pembangunan Embung dari Dana PEN

Beberapa proyek yang telah disusun oleh Pemkab Buleleng untuk didanai dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terancam diubah dalam pembahasan

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Perbekel Desa Tembok
Perbekel Desa Tembok, Buleleng, Bali, Dewa Komang Yudi Astara (pakai udeng) menyediakan alternatif pekerjaan bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian akibat wabah virus Corona. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Beberapa proyek yang telah disusun oleh Pemkab Buleleng untuk didanai dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terancam diubah dalam pembahasan APBD 2021.

Sebab, ada beberapa proyek yang dinilai tidak memberikan dampak yang merata untuk memulihkan perekonomian masyarakat selama pandemi.

Seperti yang diungkapkan Perbekel Desa Tembok, Dewa Komang Yudi Astara.

Komang Yudi menyebut sejatinya masih ada beberapa permasalahan yang dialami di beberapa desa termasuk Desa Tembok, yang sejatinya bisa dijawab dengan dana PEN tersebut.

Baca juga: Update Covid-19 Kota Denpasar, Positif Bertambah 24 Orang, Sembuh Bertambah 34 Orang

Baca juga: Penjualan Produk Bali Ayu Turun Drastis, Komang Yatik Banting Stir Manfaatkan Marketplace

Baca juga: Laporkan Jika Temukan Dugaan Money Politics, Bawaslu Tabanan Ajak Masyarakat Ikut Awasi Pilkada

Salah satunya dengan pembuatan Embung (waduk berukuran kecil) yang bisa digunakan untuk mengairi pertananian di kala musim kemarau tiba.

Sementara dalam proyek yang disusun oleh pemkab, khususnya di bidang pertanian lebih fokus mengembangan pertanian milenial berbasis teknologi 4.0.

“Embung itu sangat dibutuhkan di wilayah yang mengalami krisis air bersih. Bagaimana mau ngomongin pertanian, sementara di balik besarnya lahan pertanian yang ada, sarana irigasinya masih sangat minim. Pertanian juga butuh infrastruktur yang tak kalah penting, jangan sampai petani hanya bisa berharap dengan air hujan,” ucapnya, Kamis (5/11/2020).

Baca juga: Indonesia Kembali Berduka, Perawat Meninggal Positif Covid-19, Baru Saja Lahirkan Buah Hati

Baca juga: Satgas Buleleng Buat 150 Ribu Masker Kain, Kini Masih Tunggu Hasil Audit Sebelum Dibagikan ke Warga

Baca juga: Catat Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 11, Bisa Cek Lewat www.prakerja.go.id

Selain itu, Dewa Yudi juga mempertanyakan, kelompok masyarakat mana saja yang akan menerima dampak langsung secara ekonomi dari program PEN ini.

“Apakah hanya untuk buruh bangunan saja? Yang terdampak ekonominya saat ini kan juga ada pekerja di sektor pariwisata. Mereka memang tidak kelihatan miskin, tapi daya beli mereka saat ini juga sudah sangat zero."

"Permasalahan mereka ini juga harus diakomodasi dalam usulan pinjaman itu. Jangan sampai ada sumber pembiayaan, tapi tidak menyelesaikan masalah fundamental,” terangnya.

Baca juga: Pilpres Amerika Serikat Rusuh, Massa Lempari Toko, Kerusuhan Terus Meluas

Baca juga: UMK Badung 2021 Tak Naik, Ketua Serikat Pekerja Wayan Suyasa Sebut Kebijakan yang Masuk Akal

Baca juga: BREAKING NEWS - AWK Tempuh Jalur Hukum, Resmi Laporkan Kasus Pemotongan Video

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara mengatakan, usulan perbekel Desa Tembok itu akan didiskusikan oleh pihaknya bersama pihak eksekutif dalam pembahasan APBD 2021 mendatang.

“PEN itu memang bagus, tapi peruntukannya apakah sudah terkait dengan pemulihan ekonomi masyarakat. Nanti akan didiskusikan lagi saat pembahasan APBD, jadi tidak menutup kemungkinan program yang sudah disusun oleh eksekutif akan mengalami perubahan,”katanya.

Baca juga: Kaos, Sandal dan Motor Tak Diambil Selama 2 Hari di Batu Belig, Pemilik Diduga Hilang Terseret Arus

Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menegaskan, seluruh pekerjaan yang didanai dari program PEN jelas untuk masyarakat.

“Jelas ini untuk masyarakat, masak untuk saya? Kalau bahas masalah perekonomian, lihat dulu struktur masyarakat secara keseluruhan. Berapa yang hidup di sektor jasa, berapa di pertanian dan apa keluhannya. Setelah itu baru kami bisa bikin program. Jadi program akan tetap diusulkan, tinggal menunggu persetujuan dari pusat saja,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved