Pendidikan

DAPD Buleleng Luncurkan Layanan Lan Ajeg, Perluas Layanan Literasi dengan Motor Antar Jemput Buku

Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng terus berinovasi untuk memperluas akses layanan literasi bagi masyarakat.

ISTIMEWA
PERPUSTAKAAN KELILING - Masyarakat saat membaca buku dari layanan perpustakaan keliling. Selain layanan perpustakaan keliling, DAPD juga berusaha memperluas layanan melalui antar jemput buku. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD) Buleleng terus berinovasi untuk memperluas akses layanan literasi bagi masyarakat.

Selain meluncurkan program Layanan Antar Jemput Pemustaka Singaraja (Lan Ajeg), instansi ini juga mendapat tambahan armada berupa satu unit motor perpustakaan keliling dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun ini.

Kepala DAPD Buleleng, Made Era Oktarini menjelaskan, motor perpustakaan keliling mulai beroperasi sejak awal 2025.

Kehadirannya menjadi solusi atas keterbatasan dua mobil perpustakaan yang selama ini melayani masyarakat, sebab salah satunya sudah uzur dan hanya berani beroperasi di kawasan kota.

Baca juga: PERLUAS Akses Literasi dengan Motor dan Antar Jemput Buku, DAPD Buleleng Luncurkan Layanan Lan Ajeg

"Dengan adanya motor ini, kami bisa menjangkau sekolah dan kelompok masyarakat di wilayah yang tidak bisa dilalui mobil, seperti di daerah Seririt," ucapnya, Selasa (7/10).

Armada roda dua ini membawa sekitar 250 eksemplar buku dengan berbagai tema. Mulai dari cerita anak, resep kue, hingga keterampilan membuat banten.

Banyak warga, terutama lansia dan penyandang disabilitas, merasa terbantu karena kini bisa menikmati layanan membaca tanpa harus datang langsung ke perpustakaan.

"Kami bahkan melayani permintaan khusus, misalnya kelompok lansia yang rutin senam setiap minggu, mereka bisa meminjam buku bacaan selama dua minggu," tambah Era.

Sementara itu, untuk menjawab menurunnya angka kunjungan ke perpustakaan daerah, DAPD sejak awal 2025 juga meluncurkan program Lan Ajeg.

Program ini memungkinkan masyarakat meminjam buku tanpa perlu datang langsung.

"Dari hasil evaluasi, kami menemukan bahwa minat baca masyarakat sebenarnya tetap tinggi, hanya saja banyak yang tidak punya waktu datang ke perpustakaan karena kesibukan," ungkap Era.

Baca juga: Pembekalan Resensi Buku Untuk Pelajar Di Klungkung Bali, Dorong Budaya Literasi Kritis

Melalui layanan Lan Ajeg, warga cukup mengirim pesan WhatsApp ke nomor resmi DAPD dengan mencantumkan judul dan nama penulis buku yang ingin dipinjam.

Jika tersedia, petugas akan mengantarkan langsung ke rumah atau kantor secara gratis.

"Pemustaka dapat meminjam hingga tiga buku dengan masa pinjam dua minggu," imbuhnya. 

Berdasarkan pemetaan awal, sebagian besar pengguna Lan Ajeg adalah masyarakat usia produktif antara 25 hingga 50 tahun.

Layanan ini disebut sangat membantu, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas.

"Hanya saja untuk saat ini, Lan Ajeg baru melayani wilayah perkotaan karena keterbatasan sumber daya manusia dan sarana pendukung," ucapnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved