Pembangunan Lima Desa Wisata yang Dirancang Badung Tahun 2021 Dipastikan Akan Tertunda, Ini Sebabnya

Pemerintah setempat pun tidak bisa memastikan kapan pembangunan desa wisata itu terealisasi, pasalnya pandemi covid-19 diprediksi akan berkepanjangan.

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/ I Komang Agus Aryanta
Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Pemerintah kabupaten Badung dipastikan akan menunda pembangunan lima desa wisata.

Hal itu kembali karena masalah anggaran, dan pada situasi pandemi covid-19 ini membuat pemerintah setempat menunda pengembangan desa wisata tersebut.

Pemerintah setempat pun tidak bisa memastikan kapan pembangunan desa wisata itu terealisasi, pasalnya pandemi covid-19 diprediksi akan berkepanjangan. Sehingga sangat berdampak pada keuangan Badung saat ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pariwisata Kabupaten Badung Cok Raka Darmawan saat dikonfirmasi Minggu (8/11/2020) tak menampik hal tersebut.

Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar, 8 November: Kasus Positif Bertambah 14 Orang, Sembuh 5 Orang

Baca juga: Bertambah, Enam Pasien Covid-19 di Karangasem Dinyatakan Sembuh

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan 9 November 2020: Pisces Jangan Kalap Belanja, Virgo Pengeluaran Tak Terduga

Pihaknya mengaku sudah mengusulkan anggaran desa wisata di tahun 2021.

Hanya saja, sampai saat ini tidak masuk pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Badung 2021.

"Iya kami sudah usulkan, namun belum masuk RAPBD. Jadi sudah dipastikan akan ditunda lagi," ujar Cok Darmawan.

Pihaknya mengatakan,  karena dengan kondisi saat ini, di tengah pandemi Covid-19, anggaran di kabupaten Badung terbatas.

Sehingga  pengembangan desa wisata ditunda, walaupun sebetulnya kajiannya sudah ada.

"Kita tunggu saja, kapan ada anggaran saat itu kita akan bangun. Kita tidak bisa memaksakan dengan kondisi saat ini," katanya.

Lima desa wisata yang akan dikembangkan pada tahap pertama meliputi Desa Pangsan, Bongkasa Pertiwi, Sangeh, Carangsari dan Mengwi.

Pemerintah pun bahkan sudah sempat mengalokasikan tahun 2020, namun, kemudian karena refocusing anggaran sehingga diarahkan untuk percepatan penanganan Covid-19.

Disinggung apakah pembangunan desa tidak merupakan prioritas, pihaknya mengaku memang prioritas jika melihat dari pariwisata.

Pasalnya membangun desa wisata untuk mendatangkan wisatawan. Begitu juga desa wisata yang sudah ada juga harus di pelihara dengan baik.

Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan 9 November 2020: Pisces Jangan Kalap Belanja, Virgo Pengeluaran Tak Terduga

Baca juga: Bayi Tak Berdosa Ditemukan dalam Tong Sampah, Baru Dilahirkan Langsung Dibuang Orangtua

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta 9 November 2020, Gemini Akan Bertemu Orang Spesial Libra Hati-hati Orang Ketiga

"Kembali lagi, masalah anggaran apa lagi kondisi seperti ini. Nanti mungkin kalau kondisi sudah bagus kami akan usulkan lagi," bebernya.

Ditanya kondisi desa wisata saat ini di tengah pandemi Covid-19, Cok Darmawan mengatakan kondisi sama  dengan sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Badung.

Ia mengaku, tetap jalan, salah satunya seperti di Bongkasa Pertiwi.

"Meski buka, namun masih sepi. Kedatangan wisatawan internasional kan belum ada juga. Jadi memang tergantung tamu yang datang," ucap Asisten III Bidang Administrasi Umum itu.

Melihat kondisi ini, birokrat asal Gianyar itu berharap besar pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga pariwisata yang menjadi tumpuan di Badung bisa kembali hidup.

"Kami berharap Covid-19 ini segera berakhir, sehingga pariwisata kembali hidup, dengan begitu perekonomian kembali jalan," tukasnya.

Seperti diketahui, Badung sebelumnya di APBD tahun 2020 menggarankan anggaran Rp 51,1 miliar untuk penataan lima desa wisata. Namun karena pandemi adanya rasionalisasi anggaran.

Berdasarkan Perbup Nomor 47 Tahun 2010, ada 11 desa wisata di Badung, meliputi Desa Kerta, Desa Petang, Desa Pangsan, Desa Belok Sidan, Desa Carangsari (Kecamatan Petang), Desa Sangeh, Desa Bongkasa Pertiwi (Kecamatan Abiansemal), Desa Baha, Desa Munggu, Desa Mengwi dan Desa Kapal (Kecamatan Mengwi).

Namun, sesuai arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta sebelumnya Dispar Badung  diminta fokus dulu menata lima desa wisata yakni Desa Pangsan, Bongkasa Pertiwi, Sangeh, Carangsari dan Mengwi.

Bahkan rencananya tidak hanya membangun infrastruktur penunjang dewa wisata, pendampingan menyangkut manajemen dan Sumber Daya Manusia (SDM) juga akan dilakukan.

Dengan demikian, desa wisata tersebut menjadi magnet wisata baru di Badung Utara. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved