Kurangi Sumbangan Sampah ke TPA hingga Hasilkan Kompos Sendiri, DLH Tabanan Bentuk Teba Komposter

Dinas Lingkungan Hidup Tabanan meminta masyarakat secara keseluruhan untuk mengolah sampah dengan teknologi komposter skala rumah tangga yang bernama

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia saat memperlihatkan ember teba komposter dan cara penggunaannya di kantornya, Selasa (10/11). 

Selanjutnya dimasukkan ke dalam sebuah ember yang telah disiapkan sesuai dengan kuantitas sampah.

Setelah terkumpul barulah disemprot dengan sebuah obat yang bernama bioaktivator. 

Bioaktivator ini nantinya berfungsi untuk menghilangkan bau busuk yang ditimbulkan oleh sampah dan mempercepat proses pembusukan. 

"Dari teba komposter ini nantinya bisa mendapat hasil yakni pupuk organik padat (POP) dan pupuk organik cair yang dinamakan lindi. Itu semuanya bisa digunakan di rumah tangga sebagai pupuk organik di tanaman rumah masing-masing. Hal ini juga mengurangi residu yang dikirim ke TPA kita nantinya," tegasnya. 

Dia melanjutkan, kegiatan ini seiring dengan gerakan Dinas Lingkungan Hidup dan pemerhati lingkungan agar seluruh masyarakat dalam hal ini Desa Adat se-Tabanan bisa mengelola sampah berbasis sumber sesuai Perda Nomor 4 Tahun 2019.

Di mana Desa Adat wajib menjaga kelestarian lingkungan dan juga mampu mengelola sampah secara mandiri di wilayahnya.

Selain itu juga diperkuat dengan adanya Pergub 24 tahun 2020 tentang perlindungan air sungai dan danau yang intinya tidak boleh membuang sampah ke aliran air manapun. 

"Sehingga jika kita sudah bijak dikelola secara rumah tangga, praktis ketika berhasil mengelola sampah berbasis sumber atau rumah tangga hanya sedikit saja yang kita kirim ke luar. Manfaatnya sangat banyak tentunya ke depan," jelasnya. 

Subagia juga menegaskan, dengan pengelolaan sampah di rumah tangga dan tidak lagi membuang sampah ke aliran air seperti sungai, danau ataupun laut, masyarakat pasti akan menerima manfaatnya. 

"Namun jika sebaliknya, ke depan tragedi 101020 (10 Oktober lal) lalu, yakni banjir dan lain sebaginya bisa terjadi lagi. Karena masih banyak yang buah sampah di aliran air yang otomatis menyumbat saluran air itu sendiri sehingga mengakibatkan bencana alam," ingatnya. 

Manfaat Teba Komposter

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia menjelaskan, banyak sekali manfaat nantinya yang bisa diperoleh jika seluruh masyarakat secara serentak menerapkan pengelolaan sampah berbasis sampah dengan teba komposter ini.

Di antaranya, sumbangan sampah khususnya organik ke TPA menjadi berkurang, kemudian masyarakat skala rumah tangga menjadi terbiasa untuk memilah sampah organik dengan an organik, kemudian menjadi memiliki hasil panen berupa kompos organik. 

"Banyak sekali manfaatnya jika diterapkan minimal rumah tangga. Contoh terkecil adalah kita menjadi terbiasa memilah mana organik dan mana anorganik, kemudian nantinya memperoleh kompos hang bisa digunakan untuk media tanam tanaman hortikultura di rumah masing-masing," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved