Wiki Bali
WIKI BALI - Pura Campuhan Windhu Segara Tidak Menghaturkan Daging Sebagai Upakara, Begini Alasannya
Sisi unik Pura Campuhan Windhu Segara lainnya, adalah pura ini tidak menghaturkan daging hewan sebagai upakara dalam bebantenannya.
Penulis: Anak Agung Seri Kusniarti | Editor: Alfonsius Alfianus Nggubhu
Hanya mengandalkan cecaruan segehan agung saja.
“Dan memang dari awal piodalan di pura, tidak pernah terjadi sesuatu karena tidak menghaturkan daging ini, tidak ngrebeda lah,” imbuh Jro mangku. Lanjutnya, calon arang tahun lalu ada 7 bangke matah.
Secara struktural bangunan pura, menurun dari nista, madya, hingga utama mandala.
Baca juga: Arti Mimpi Melihat Orang Terkasih Tewas Dalam Kecelakaan, Hati-hati Jangan Anggap Sepele
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok 15 November 2020, Pisces Harus Berhati-hati, Keberuntungan di Pihak Gemini
Baca juga: Terkait RUU Larangan Minuman Beralkohol, Koster: Nggak Akan Jadi Itu
Padahal sesuai konsep Siwa Sidanta, harusnya konsep pura makin naik.
“Ini mengapa turun, karena itu adalah menggunakan konsep segara. Kan laut letaknya di bawah sebagai simbol ibu. Sedangkan gunung di atas, sebagai simbol bapak. Giri kelawan gunung, nyegara gunung adalah konsep kesatuan dalam proses kehidupan,” imbuhnya.
Namun yang ia sayangkan, adalah masih rusaknya jalan menuju ke pura ini.
Terlihat dari banyaknya lubang, kerikil, dan jalan dari tanah liat yang sangat licin saat hujan tiba atau air pasang.
“Kami di pura sudah mengajukan proposal ke gubernur dan pemda tingkat dua di Denpasar. Namun sampai sekarang belum ditindaklanjuti,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pura ini telah menjadi pura universal yang didatangi dari berbagai pamedek bahkan turis asing. Semoga aspirasinya ke depan bisa didengarkan. (*)