Seorang Pelukis di Ubud Gianyar Tewas Misterius, Begini Ungkap Saksi

Seorang pelukis Moch Budi Santoso, yang mengontrak rumah di Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud ditemukan meninggal dunia

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
dok/ist
Seorang polisi saat berada di rumah kontrakan korban di Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Ubud, Minggu (15/11/2020) malam. 

 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Seorang pelukis Moch Budi Santoso, yang mengontrak rumah di Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud ditemukan meninggal dunia oleh temannya sesama pelukis di dalam kamar, Minggu (15/11/2020) pukul 23.00 Wita.

Belum diketahui penyebab kematian korban.

Namun sebelum ditemukan meninggal, korban sempat melakukan aktivitas seperti biasa, yakni melukis. 

Informasi dihimpun Tribun Bali, Senin (16/11/2020), sebelum ditemukan tewas, teman korban, Sulianto datang ke tempat tinggal korban, Sabtu (14/11/2020) pukul 08.00 Wita.

Menurut keterangan pada pihak kepolisian, ia datang ke sana karena diajak oleh korban untuk memperbaiki knalpot sepeda motor miliknya di sebuah bengkel yang berlokasi di Gianyar,.

Kemudian sekira pukul 14.00 Wita, mereka berdua pergi ke Kampung Painting yang ada di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Sekira pukul 16.00 Wita, mereka kembali ke rumah kontakan korban, setelah sampai di rumah kontrakan korban, Sulianto disuruh oleh korban untuk mengantarkan dan memperbaiki spon kursi yang ada di rumah kontrakan tersebut ke Banjar Mawang, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Setelah itu, Suliyanto kembali dan membeli minuman galon di sebuah supermarket dekat rumah kontrakan. 

Setelah sampai di rumah kontrakan korban, mereka lantas makan bersama.

Usai makan, korban lantas melakukan aktivitas melukis. Sementara Sulianto melihat menyaksikan korban yang tengah melukis.

Korban akhirnya selesai melukis sekitar pukul  pukul 22.00 Wita. Lalu, korban menyuruh Suliyanto pulang.

Diketahui, Suliyanto tinggal di Banjar Pekandelan, Desa Batuan, Sukawati. 

Pada Minggu, (15/11/2020) sekitar pukul 11.00 Wita, Suliyanto bersama teman-temannya sesama pelukis berencana mengadakan acara makan-makan.

Saat itu Suliyanto menghubungi korban melalui handphone. Namun tidak ada jawaban. Usai makan-makan bersama temannya, Suliyanto pulang ke rumah dan langsung tidur.

Namun sekitar pukul 20.00 Wita, ia ditelepon oleh istri korban, menyuruhnya untuk menengok keberadaan korban di rumah kontrakannya.

Saat tiba di rumah kontrakan korban, ia melihat pintu gerbang tertutup dari dalam. Lalu ia memanggil-manggil korban namun tidak ada sahutan.

Setelah itu ia bermaksud membuka pintu kamar korban namun terkunci dari dalam.

Karena curiga terjadinya sesuatu pada korban, sehingga ia mengambil tangga guna melihat korban dari ventilasi kamar.

Iapun terkejut, karena ia melihat tubuh korban dalam keadaan tengkurap dan tidak bergerak di atas ranjang.

Melihat kejadian tersebut, Suliyanto lantas menginformasikan pada teman-temannya sesama pelukis dan kepala dusun setempat untuk mengecek kondisi korban. 

Atas kejadian tersebut, Kadus Banjar Silungan menghubungi Polsek Ubud guna proses lebih lanjut, kemudian personel Polsek Ubud mendatangi tempat kejadian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, lalu teman-teman korban sesama pelukis membuka jendela kamar yang ditempati oleh korban dengan disaksikan oleh Kadus Banjar Silungan.

Karena pintu kamar korban dalam keadaan terkunci dari dalam dan setelah dilakukan pengecekan bahwa tubuh korban sudah dalam keadaan kaku, lalu petugas dari PMI Cabang Gianyar membawa korban ke RSUP Sanglah.

Oleh pihak rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal. 

Kapolsek Ubud, AKP Gede Sudyatmaja membenarkan hal tersebut. Terkait penyebab kematian korban, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Terkait kematian korban, masih diselidiki. Namun sebelum meninggal, korban sempat melakukan aktivitas melukis," ujarnya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved