Ngaben Bikul di Badung
Upacara Ngaben Bikul di Badung Diperkirakan Habiskan Anggaran Rp 250 Juta Lebih
Ngaben Bikul atau tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana. Upacara ngaben bikul telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Badung
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Pelaksanaan ngaben bikul ini berdasarkan pandangan masyarakat Bali bertujuan untuk membersihkan hama tanaman dan juga menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk dari aspek niskala.
Jika dicermati lebih jauh, tradisi ini tentunya sangat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem persawahan, dan menjadi ramah lingkungan.
Jika hama tikus tidak dimusnahkan maka akan berakibat buruk terhadap tanaman padi sehingga populasi tikus bertambah dan populasi tanaman bisa semakin berkurang.
"Pada dasarnya semua ini memang upaya menghilangkan hama tikus yang ada. Bahkan pelaksanaanya dilakukan di pantai lantaran menurut lontar Bali Merana atau Hama itu datangnya dari laut. Sehingga semuai ini akan dikembalikan ke laut," jelansya
Seperti diketahui ada sebanyak 250 ekor lebih bikul yang dibakar pada proses pengabenan.
Pengabenan dipuput atau dipimpin oleh Ida Pendanda Gede Putra Kekeran Pemaron dari Gria Agung Mandara Munggu (*)