Ngaben Bikul di Badung

Upacara Ngaben Bikul di Badung Diperkirakan Habiskan Anggaran Rp 250 Juta Lebih

Ngaben Bikul atau tikus merupakan salah satu jenis upacara Nangluk Mrana. Upacara ngaben bikul telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Badung

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Prosesi pengabenan bikul yang dilakukan pemkab Badung di Pantai Seseh, Munggu, Mengwi, Kamis (19/11/2020) 

Pelaksanaan ngaben bikul ini berdasarkan pandangan masyarakat Bali bertujuan untuk membersihkan hama tanaman dan juga menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk dari aspek niskala.

Jika dicermati lebih jauh, tradisi ini tentunya sangat membantu dalam menjaga keseimbangan ekosistem persawahan, dan menjadi  ramah lingkungan.

Jika hama tikus tidak dimusnahkan maka akan berakibat buruk terhadap tanaman padi sehingga populasi tikus bertambah dan populasi tanaman bisa semakin berkurang.

"Pada dasarnya semua ini memang upaya menghilangkan hama tikus yang ada. Bahkan pelaksanaanya dilakukan di pantai lantaran menurut lontar Bali Merana atau Hama itu datangnya dari laut. Sehingga semuai ini akan dikembalikan ke laut," jelansya 

Seperti diketahui ada sebanyak 250 ekor lebih bikul yang dibakar pada proses pengabenan.

Pengabenan dipuput atau dipimpin oleh Ida Pendanda Gede Putra Kekeran Pemaron dari Gria Agung Mandara Munggu (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved