Serba Serbi
Berikut Penjelasan Terkait Perjalanan Agama Hindu saat Masuk ke Bali dari India
Ida Pedanda Wayahan Bun, dari Gria Sanur Pejeng Gianyar, menjelaskan banyaknya penyebutan nama Tuhan karena memang beliau bermanifestasi ke dunia
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Selain membahas konsep ketuhanan, bahwa Tuhan adalah satu namun manifestasinya dikenal dengan banyak nama. Termasuk dipujanya dewa-dewi di Bali, tidak lepas dari perjalanan masuknya agama Hindu di India, ke Indonesia dan ke Pulau Dewata.
Ida Pedanda Wayahan Bun, dari Gria Sanur Pejeng Gianyar, menjelaskan banyaknya penyebutan nama Tuhan karena memang beliau bermanifestasi ke dunia sesuai fungsinya masing-masing.
Ida pedanda yang merupakan arkeolog ini, menyebutkan bahwa sesuai bukti-bukti epigrafi atau prasasti dan bukti lainnya.
Baca juga: Ida Pedanda Wayahan Bun Ceritakan Konsep Ketuhanan menurut Ajaran Agama Hindu di Bali
Baca juga: KPU Denpasar Mulai Rampungkan Pencetakan Surat Suara, Tahap Pertama Terima 240 Ribu Lembar
Baca juga: Eco Enzyme Solusi Tangani Sampah Rumah Tangga, Miliki Segudang Manfaat bagi Lingkungan
Perjalanan agama Hindu, dari asalnya India ke Indonesia membutuhkan waktu berabad-abad lamanya.
“Secara epigrafis, prasasti agama Hindu masuk ke Indonesia pada abad ke-4 masehi. Dibuktikan dengan peninggalan prasasti Yupa di Kutai, Kalimantan Timur,” sebut beliau, Minggu (22/11/2020) di Pejeng, Gianyar.
Dijelaskannya ada 7 buah prasasti, dan salah satunya sudah sangat sering didengar yakni tentang Raja Mulawarman.
“Silsilah Aswawarman, sesungguhnya memiliki tiga putra, dan ketiganya bagai Dewa Agni (api). Satu diantaranya adalah Sri Mulawarman Rajendra, raja dengan nama besar.
Dari sanalah masuknya agama Hindu ke Indonesia pada abad ke-4,” tegas beliau.
Setelah itu, agama Hindu lalu muncul di Jawa Barat dalam masa pemerintahan Raja Purnawarman di Kerajaan Tarumanegara.
Lahir Sabtu Wage Kulantir, Hidup Senang Saat Umur Ini |
![]() |
---|
Purnama Kesanga, Ini Maknanya Dalam Hindu Bali |
![]() |
---|
Mengapa Bulan di Dekat Ufuk Terlihat Lebih Besar? Semua Hanya Ilusi Otak Kita |
![]() |
---|
Sukra Pon Kulantir Berwatak Sopan dan Senang Bergaul |
![]() |
---|
Roh Leluhur dan Para Dewa Turun ke Bumi, Ini Makna Purnama dalam Lontar Sundarigama |
![]() |
---|