Disdik Tabanan Review Kesiapan Sekolah,Tindaklanjuti Revisi SKB 4 Menteri Terkait Belajar Tatap Muka
kedepannya situasi pandemi jauh menurun di akhir tahun ini sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan di semua daerah.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan saat ini sedang melakukan koordinasi dengan pimpinan dalam hal ini Bupati Tabanan terkait SKB empat menteri mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di masa pandemi yakni diperbolehkannya sekolah berlangsung secara tatap muka.
Selain itu, juga sedang me-review kesiapan seluruh sekolah terkait penerapan prokes jika sekolah tatap muka diberlakukan mulai Januari 2021 mendatang.
Diharapkan, kedepannya situasi pandemi jauh menurun di akhir tahun ini sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan di semua daerah.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Nyoman Putra, sesuai dengan revisi SKB Empat menteri itu pemerintah daerah diperbolehkan membuka sekolah dengan kebijakan berjenjang di semua kondisi zona covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan beberapa pertimbangan lainnya dengan tidak lupa tetap menekan laju perkembangan covid-19.
Baca juga: ITB Terbaik di Bidang Ilmu Komputer Versi THE WUR by Subject 2021
Baca juga: Terkait Pemulihan Ekonomi Negara G20 Termasuk Indonesia, Sri Mulyani Sebut Kondisinya Sangat Rapuh
Baca juga: Terus Lobi Pusat, Pemkab Badung Harapkan Dana Hibah Pariwisata Bisa Digunakan Sampai Tahun 2021
"Kata kuncinya diperbolehkan, bukan diwajibkan. Sehingga kami secara teknis tentunya akan me-review kembali kesiapan-kesiapan untuk itu terutama prokes dengan kreteria yang wajib dipenuhi apabila kebijakan daerah pada nantinya akan membuka sekolah untuk belajar tatap muka," kata Nyoman Putra, Minggu (22/11/2020).
Dia menegaskan, Pemkab Tabanan dalam hal ini Dinas Pendidikan mengutamakan keselamatan siswa serta kondisi kemampuan kognitif dan karakter siswa dalam penerapan nantinya.
"Saat ini kami juga masih berkoordinasi dengan Pimpinan dan stakeholder pendidikan menyikapi revisi SKB empat menteri tersebut. Untuk persiapan pada satuan pendidikan secara teknis kami akan melakukan review ke masing-masing tingkat satuan pendidikan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, juga melihat perkembangan kondisi daerah kedepannya. Diharapkan, di akhir tahun 2020 ini laju perkembangan covid-19 di Tabanan bisa ditekan bahkan bisa ke zona hijau.
"Dan harapan kami, anak-anak pada Januari 2021 kita bisa menerima pembelajaran tatap muka di sekolah, tentunya dengan kebiasaan baru di era new normal yang sudah kami persiapkan sebelumnya," harapnya.
Untuk diketahui, Setelah melalui melalui evaluasi Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri sebelumnya, pemerintah membolehkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka.
Hal ini diumumkan oleh para menteri terkait dalam pengumuman keputusan bersama empat menteri mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, dalam konferensi pers dan paparan di laman akun Youtube Kemendikbud, Jumat (20/11/2020) lalu.
Dalam pemaparannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, pemerintah telah mengizinkan sekolah untuk membuka pembelajaran tatap muka.
"Saya tekankan, pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, (tapi) tidak diwajibkan," kata Nadiem.
Pemerintah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk memutuskan, apakah pembelajaran tatap muka tersebut bisa dilakukan atau tidak.
Baca juga: Ketut Adiputra Dipamerkan Menteri BUMN Erick Thohir, Usia 31 Tahun Jadi Dirut PT Jasamarga Bali Tol
Baca juga: Perubahan Dimas Ramadhan Sejak Viral, Pakai Barang Branded Hingga Penghasilan Meningkat
Baca juga: Ingatkan Habib Rizieq untuk Hati-hati Berbicara, Anggota Ombudsman RI: Cobalah Berefleksi Sedikit
"Perbedaan SKB ini dari sebelumnya, peta zona risiko dari Satgas Covid-19 tidak lagi menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka, tapi pemerintah daerah yang menentukan.
Sehingga mereka bisa memilah daerah-daerah dengan cara yang lebih mendetail," tutur Nadiem.(*)