Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Ortu Siswa SD di Denpasar Minta Sekolah Dibuka Berjenjang
Sebagai orang tua yang anaknya masih SD, dirinya meminta agar pelaksanaan sekolah tatap muka ini dilaksanakan berjenjang.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Sebut misalnya tempat cuci tangan, pengaturan ruang belajar dan hal lain terkait sanitasi.
Penting juga, kata Gunawan, selama pandemi Covid-19 kantin tidak boleh dibuka. Tidak ada jam istirahat saat pembelajaran dan menggunakan sistem shift atau giliran.
“Itu hasil rapat sebelumnya. Karena sekarang sudah ada lampu hijau untuk belajar tatap muka, maka semua kesiapan akan dipastikan kembali,” katanya.
Pihaknya akan menggelar simulasi yang diawasi tim berwenang, “Contoh kalau di sekolah ada anak yang demam atau batuk mendadak, SOP-nya bagaimana, maka kami harus meminta saran dari Dinas Kesehatan,” kata Gunawan.
Tak hanya itu, saat siswa ke sekolah naik kendaraan umum atau bus sekolah juga dibuatkan SOP termasuk saat berada di dalam kendaraan umum atau bus sekolah tersebut.
Jika siswa ke sekolah diantar orang tua juga akan diatur, termasuk saat siswa akan pulang sekolah.
“Intinya bagaimana agar saat belajar tidak ada kerumunan yang berpotensi menyebarkan Covid-19,” katanya.
Gunawan menambahkan, Senin (23/11) besok pihaknya akan melakukan rapat koordinasi awal. Dia mengundang K3S, MKKS, IGTKI, INPAUDI, Forum PKBM, Dinas Kesehatan dan Dewan Pendidikan. “Rapat awal ini sifatnya internal, setelah itu baru rapat dengan pihak terkait lainnya,” katanya.
Rapat ditindaklanjuti simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah. Hasil simulasi inilah akan menjadi dasar pertimbangan Wali kota Denpasar memberikan izin apakah sekolah dibuka atau tidak pada awal 2021. “Kalau dibuka, apa ada tambahan syarat, nanti akan dibahas lebih lanjut,” kata Gunawan.
Menurut dia, jumlah siswa dalam satu shift tatap muka masih dipertimbangkan.
“Belum tentu 50 persen yang sekolah, tergantung nanti. Kalau misalnya kesiapan cuci tangan efektif untuk 100 orang, maka 100 orang yang kami batasi ke sekolah dalam satu shift. Ini belum tentu juga, nanti kami susun berapa siswa dalam kelas, tergantung hasil simulasi dan koordinasi kami,” katanya.
Perlu Persiapan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar mengatakan, pembukaan sekolah harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan pihaknya bersama Dinas Pendidikan akan melakukan persiapan tersebut.
“Sesuai dengan informasi, tahun 2021 memang ada rencana pembelajaran tatap muka, namun masih terbatas.
Gugus Tugas atau Satgas mempersiapkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mulai dari kesiapan sekolah terkait penerapan protokol kesehatan, seting ruangan, dan sarana,” kata Dewa Rai. Selain itu, kata Dewa Rai, adanya izin dari orang tua siswa.
Seperti diwartakan, setelah sekian lama menjalani kegiatan pembelajaran secara daring akibat pandemi Covid-19, siswa sekolah kini diperbolehkan melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.