Peringati BIAS, Puskesmas III Denpasar Selatan Lakukan Imunisasi Difteri & Tetanus pada 2.241 Siswa
Kegiatan imunisasi untuk anak-anak di Sekolah Dasar di tengah pandemi Covid-19 khususnya di Kota Denpasar tetap berjalan.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kegiatan imunisasi untuk anak-anak di Sekolah Dasar di tengah pandemi Covid-19 khususnya di Kota Denpasar tetap berjalan.
Salah satunya di puskesmas III Denpasar Selatan.
Salah satu kegiatan imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), yang dilakukan oleh Puskesmas III Denpasar Selatan adalah kegiatan imunisasi Penyakit Difteri dan Tetanus.
Sebelumnya, dr. Ayu Witriasih, M.Kes selaku Koordinator P2 (Pencegahan Penyakit) Puskesmas III Denpasar Selatan mengatakan, Kepala Puskesmas III Denpasar Selatan, dr. Judy Satyawati telah melakukan rapat koordinasi antar program dengan melihat peta pernyebaran Covid-19.
Baca juga: Guru Besar Virologi dan Biologi Mulekuler Unud Sarankan Pembelajaran Tatap Muka Ditunda
Baca juga: Sasar Pelabuhan Benoa, Tim Terpadu Yustisi Nihil Temukan Pelanggar Prokes
Baca juga: Kisah Tragis Dedek, Siswa SMA yang Dirampok dan Dibunuh, Mayatnya Sempat Ditinggal di Tepi Jalan
"Dan ternyata semua sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan, tidak berada pada zona merah maka dari itu pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tetanus dapat dilaksanakan," ungkap, dr. Ayu pada, Minggu (22/11/2020).
Sementara imunisasi untuk wilayah kerja Puskesmas III Denpasar Selatan, sudah terlaksana sesuai jadwal di 16 Sekolah Dasar pada Desa Pemogan dan Kelurahan Serangan.
"Imunisasi berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang meliputi 3M (Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Untuk kedatangan anak yang akan mengikuti imunisasi sudah diatur jamnya sehingga tidak berkumpul dan sudah melalui pemeriksaan suhu oleh sekolah," tambahnya.
Baca juga: Sempat Live di Facebook, Perempuan Ini Nekat Gantung Diri, Diduga Depresi Jalani Hubungan LDR
Baca juga: Jangan Buang Bersama Limbah Rumah Tangga, Berikut Cara Tepat Membuang Pembalut Haid
Baca juga: Warga Geger Temukan Kerangka Mayat Perempuan 61 Tahun Duduk di Kursi Kayu, Ternyata Pensiunan Guru
Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan BIAS DT dan TD di bulan November, vaksin DT diberikan untuk siswa kelas 1 SD yang berusia dibawah 8 tahun.
Indikasinya untuk pemberian kekebalan terhadap difteri dan tetanus pada anak.
"Cara pemberian vaksin dilakukan dengan sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. Lalu, DT di suntikkan secara IM atau subkutan dengan dosis sebesar 0,5 ml di lengan kiri," sambungnya.
Baca juga: Hidup Sendirian di Gubuk Bekas Kandang Ayam, Kakek 99 Tahun Ini Menangis Didatangi Polisi
Baca juga: Dana Hibah Pariwisata, Ada Hotel di Nusa Penida Hanya Terima Rp 16 Ribu
Jika ada anak-anak yang tidak naik kelas atau umurnya sudah lebih dari 8 tahun tidak dilakukan DT akan tetapi diberikan TD.
Untuk saat ini jumlah anak yang sudah mengikuti imunisasi DT sebanyak 814, dan TD 1.427 anak.
Sisanya yang tidak hadir menyusul ke Puskesmas secara bergantian. (*)