Dampak Bermain Game pada Emosi Seseorang, Baik atau Buruk?
Menurut penjelasan dari Made Ayu Praditya Larashati, M.Psi., selaku Psikolog klinis di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar, emosi dalam bermain game
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.
Emosi dapat dirasakan seseorang ketika ia sedang dihadapkan dengan suatu situasi.
Situasi tersebut tak terkecuali saat bermain game.
Menurut penjelasan dari Made Ayu Praditya Larashati, M.Psi., selaku Psikolog klinis di Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar, emosi dalam bermain game dapat dibedakan menjadi dua, yaitu positif dan negatif.
Baca juga: Sayat Wajah Selingkuhan Suami, Istri Sah yang Sedang Hamil 7 Bulan Ditangkap Polisi
Baca juga: Teriak hingga Banting Gadget, Perilaku Saat Main Game Tunjukkan Kepribadian, Benarkah?
Baca juga: Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Ajak Masyarakat Cegah Klaster Baru Covid-19 dengan Hindari Kerumunan
"Di sini kita perlu memastikan maksud dari bermain game sampai emosi itu seperti apa. Misal dia bermain game yang begitu sulit sampai muncul perasaan frustasi dan ia bermain hingga lupa waktu, di mana frustasi ini merupakan suatu emosi yang dirasakan orang tersebut," katanya pada, Selasa (24/11/2020).
Di sisi lain, ketika seseorang bermain game dengan misi yang penuh tantangan sehingga ia merasa semangat dan terdorong untuk menyelesaikan misi itu.
Di kasus ini, semangat merupakan emosi yang dirasakan orang tersebut.
Baca juga: Polisi Dapati Temuan Baru Terkait Video Mirip Gisel, Sosok Pemeran Pria Dipanggil Polisi
Baca juga: Tuliskan 4 Bangun Datar yang Termasuk Bangun Datar Segi Empat! Jawaban TVRI Kelas 1-3 SD
Baca juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini, BMKG 24 November 2020, Bandung Hujan Petir, Jakarta dan Denpasar Berawan
"Tidak semua emosi bersifat negatif (frustrasi, marah, kesal, dan lainnya) karena ada juga emosi yang bersifat positif (senang, semangat, optimis dan lainnya). Jadi di sini kita perlu mencermati, emosi yang muncul ketika bermain game seperti apa karena respon kita ketika bermain game sangat dipengaruhi oleh emosi yang dirasakan. Dari respon inilah kita bisa melihat apakah game tersebut memberikan dampak yang baik atau buruk untuk kesehatan psikologis seseorang," lanjutnya.
Ayu menambahkan beberapa penelitian yang pernah ia baca menyebutkan, beberapa orang yang bermain game membantu mereka menurunkan tingkat stres yang sedang dialami.
Baca juga: Apa Fungsi Bunga dan Buah bagi Tumbuhan? Jawaban TVRI Kelas 4-6 SD
Baca juga: KPU Badung Musnahkan 190 Lembar Surat Suara Rusak
Baca juga: Berawal dari Gunung, Berikut Kisah Bhatara-bhatari Awal di Bali
Saat itu, mereka bermain dengan rileks dan tenang serta menganggap bahwa game ini sebagai salah satu cara menghibur mereka dari aktivitas rutin yang dilalui yang menyebabkan mereka penat, tegang, lelah, karena bermain game menjadi salah satu cara mereka untuk bisa rileks kembali.
"Penurunan tingkat stres ini tentu dapat memberikan dampak yang baik untuk kesehatan psikologis seseorang. Namun, jika ternyata ketika bermain game ini menimbulkan emosi negatif yang begitu intens, seperti frustrasi yang begitu mendalam, dendam, marah dan tidak terima dan lain-lain, sehingga seseorang memberikan respon yang kurang tepat," sambungnya.
Hingga berteriak begitu keras dan muncul kata-kata makian, membanting barang di sekitar, menendang kursi atau benda di sekitarnya.
Baca juga: Gudang Perusahaan Mebel dan Kasur di Kuta Utara Badung Terbakar,1 Mobil & 10 Motor Ludes Dilalap Api
Baca juga: Berawal dari Gunung, Berikut Kisah Bhatara-bhatari Awal di Bali
Respons-respons tersebut merupakan salah satu bentuk agresvitias, di mana agresivitas memiliki dampak yang buruk terhadap diri orang tersebut dan orang di sekitarnya.
"Karena dari respon yang agresif, seseorang kesulitan dalam mengelola emosinya ketika dihadapkan beberapa situasi dalam kehidupan nyata dan menyebabkan terganggunya hubungan interpersonal mereka dengan orang lain di sekitarnya. Kondisi ini yang nantinya menimbulkan stres dan ketegangan di dalam kehidupan mereka sehingga akan berdampak pada kondisi mental atau psikologisnya," ujarnya.