Corona di Bali
Cok Ace Minta Pelaku UMKM Segera Lakukan Transformasi Digital
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) meminta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) segera melakukan transformasi
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
UMKM Bali diminta memanfaatkan momen ini untuk memperoleh informasi dan peluang bagi pengembangan usahanya.
Selain memanfaatkan platform digital, Wagub Cok Ace menyarankan pelaku UMKM membangun korporasi dengan cara menggabungkan diri dalam wadah koperasi untuk meningkatkan sumber daya dan kemampuan demi memenangkan persaingan.
Baca juga: Petani di Tabanan Ditemukan Tergeletak di Pematang Sawah, Diduga Kelelahan Seusai Membajak Sawah
Baca juga: Pemkot Denpasar Terima DIPA 2021 dan Dana Transfer Daerah dari Pusat Senilai Rp 958 Miliar
Lebih dari itu, koperasi yang dibentuk oleh para pelaku UMKM hendaknya mempunyai divisi marketing sebagai transformasi untuk sarana meningkatkan penjualan di masa pandemi.
Cok Ace memaparkan, Indonesia, tak terkecuali Bali, saat ini dihadapkan pada persoalan ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19.
Bahkan, Bali mengalami tekanan ekonomi paling berat jika dibanding provinsi lainnya.
"Pertumbuhan ekonomi Bali terkontraksi hingga minus 12,28 persen pada triwulan tiga tahun ini," ujar Cok Ace.
Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali itu mengakui bahwa beratnya tekanan terhadap ekonomi Bali disebabkan karena besarnya ketergantungan pada sektor pariwisata.
Mengacu hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali ada tiga sektor yang mengalami dampak paling parah, yaitu akomodasi makan dan minum sebesar 92,47 persen, sektor jasa sebesar 90,90 persen, sektor transportasi dan perdagangan sebesar 90,34 persen.
"Hasil survei itu memberi gambaran beratnya tantangan yang harus dihadapi sektor perekonomian Bali akibat pandemi Covid-19," paparnya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) RI, Teten Masduki sependapat hal tersebut.
Ia mengapresiasi upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam membangkitkan kembali sektor UMKM di tengah pandemi Covid-1919.
"Transfromasi digital merupakan sebuah keharusan bagi pelaku UMKM dalam menghadapi tata kehidupan era baru," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan, UMKM sebagai salah satu penopang ekonomi yang jumlahnya saat ini tercatat tak kurang dari 482 ribu.
"83 persen PDRB kita disumbang oleh UMKM," jelasnya.
Di tengah pandemi Covid-19, Trisno menyebut hampir seluruh UMKM mengalami penurunan tingkat penjualan, khususnya yang belum memanfaatkan platform digital dan pemasarannya masih lokal.
"Agar bisa segera bangkit, saatnya UMKM melakukan transformasi digital," ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan atas upaya transformasi digital, BI meluncurkan sistem pembayaran online QRIS yang saat ini telah diikuti oleh 158.552 merchant.
Bahkan menurutnya, dari segi jumlah kepesertaan merchant, Bali masuk dalam 10 besar nasional. (*)