Breaking News

APBD Provinsi Bali untuk Sektor Pertanian di Bawah 2 Persen, Ini Jawaban Sekda Dewa Made Indra

Perhatian pemerintah untuk sektor pertanian dirasakan masih sangat kurang. Hal ini terbukti dari anggaran untuk sektor pertanian di Anggaran Pendapata

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Foto: Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra saat ditemui usai mengikuti acara penutupan Bulan Bung Karno di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (30/6/2020) 

Hal itu dilakukan dalam rangka menyeimbangkan peran antarsektor dalam struktur ekonomi daerah Bali.

"Disarankan untuk tidak mempertentangkan peran sektor pertanian dan sektor pariwisata, tetapi membangun sinergi yang saling menunjang untuk mendorong peningkatan sektor pertanian dalam struktur ekonomi daerah Bali," kata Wirya.

Hal itu Wirya sampaikan saat membacakan pandangan umum fraksinya mengenai Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Semesta Berencana tahun 2021 dalam rapat paripurna ke-23 DPRD Bali masa persidangan III tahun 2020, Rabu (18/11/2020)

Menurutnya, guna mendorong peningkatan sektor pertanian dalam struktur ekonomi daerah Bali dapat dilakukan dengan secara konsisten menaikkan anggaran menjadi minimal 5 persen dari APBD Provinsi Bali.

Pihaknya juga meminta Gubernur Bali agar terus mendorong berkembangnya sektor industri pengolahan produk-produk sektor pertanian.

Tak hanya itu, Fraksi Golkar juga meminta Gubernur Bali untuk menumbuhkembangkan entrepreneur, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta petani milenial.

Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan perguruan tinggi negeri dan swasta, melalui pendidikan dan latihan serta pendampingan yang didukung anggaran dari APBD Provinsi Bali.

Tak hanya Golkar, Fraksi Partai NasDem-PSI-Hanura DPRD Bali juga turut mengingatkan agar sektor pertanian tidak dilupakan sebagai prioritas.

Sektor ini dinilai sangat relevan dikembangkan karena harkat Bali sejatinya adalah wilayah agraris.

Anggota Fraksi NasDem-PSI-Hanura, Somvir mengungkapkan, sektor pertanian sangat relevan dikembangkan karena bukan hanya sebagai manfaat nilai keekonomian, melainkan juga sebagai sarana ketahanan pangan.

"Bali tidak boleh mengalami ketergantungan pangan dari wilayah lain, melainkan malah harus bisa memenuhi kebutuhan daerah lain dari sektor agraris," kata Somvir.

Bahkan, menurut Somvir, di Bali harus dijalankan proyek food estate seperti yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dalam kaitan ketahanan pangan.

Selain itu, sektor pertanian juga perlu dikerjasamakan dengan menyematkan teknologi seperti Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).

Baginya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bisa melobi agar iradiator gamma bisa dibangun di Bali demi kepentingan pertanian dan perkebunan agar memiliki kualitas dan daya tahan lebih baik atau berbagai kerja sama dengan institusi pendidikan lainnya.

"Dan jangan lupa, Bali harus mengembangkan pertanian organik. Ini akan menjadi keunggulan bagi Bali dan berkesinambungan dengan beberapa Pergub terdahulu," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved