Pengajaran Nilai-nilai Pancasila Harus Menjawab Tantangan Zaman Begini Kata Eva K Sundari dan BPIP
Sesuai dengan misi InSari maka pengajaran nilai-nilai Pancasila harus menjawab tantangan jaman yaitu perlunya membentuk warga yang cerdas
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Institusi Sarinah (InSari) menekankan pengajaran nilai-nilai Pancasila bagi anak-anak harus menjawab tantangan zaman.
Hal ini disampaikan Direktur InSari, Eva K Sundari saat mensosialisasikan buku “Pancasila untuk Tunas Bangsa dan Pendidikan Literasi Keuangan untuk Sila Keadilan Sosial” bagi para bunda Paud di Kabupaten dan Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (28/11/2020).
"Sesuai dengan misi InSari maka pengajaran nilai-nilai Pancasila harus menjawab tantangan zaman yaitu perlunya membentuk warga yang cerdas mengelola raga, mental, emosional dan spiritual," jelas Eva Sundari saat memberi sambutan.
Acara yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri 90 lebih peserta melalui zoom, IG maupun YouTube @Institut Sarinah.
Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan di Klungkung, Remaja Dihukum Lafalkan Pancasila
Eva Sundari menjelaskan, hasil pemikiran-pemikiran InSari dalam buku “Pancasila untuk Tunas Bangsa” harus pula di-praksis-kan demi menciptakan kemajuan-kemajuan di masyarakat.
Anggota FPDIP DPRD Kab Kediri Ruakhila Diniyah menyatakan lega dengan adanya pelatihan untuk para bunda PAUD terkait pengajaran nilai-nilai Pancasila.
"Sudah lama kita menyadari pentingnya pengajaran Pancasila untuk usia dini, Alhamdulillah hari ini InSari menunjukkan bagaimana melakukannya di PAUD," ucap dia.
Ruakhila juga berjanji akan membawa Naskah Akademik dan Draft Perda Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila ke rapat Fraksi PDIP sebagai usulan resmi Fraksi PDIP Kabupaten Kediri.
Baca juga: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI, Selasa 17 November 2020, Kelas 4-6 SD: Pancasila
Baca juga: Dituding Hina Habib Rizieq, Ini Komentar Terkini Nikita Mirzani yang Ingatkan Soal NKRI & Pancasila
Aqnes Purbasari mengajak para bunda Paud untuk memulai gerakan Rajin Menabung sebagaimana gagasan InSari untuk para siswa Paud.
"Ajari siswa untuk produktif, jangan konsumtif. Kita ajak untuk mencintai proses bahwa menjadi besar atau kaya membutuhkan kerja keras, ketabahan, kesabaran, dan kegigihan," jelasnya.
Agnes meminta sesama anak bangsa untuk saling menghargai koin-koin dengan menabungnya di celengan siswa di rumah atau sekolah PAUD.
"Para bunda dan orang tua kemudian bisa bermusyawarah untuk penggunaannya kelak misalnya untuk kebaikan pribadi, kelompok atau sosial," katanya.
Baca juga: Empat Pelajar di Tabanan Dihukum Hafalkan Pancasila, Gunakan Masker namun Tak Pakai Helm
Respon positif ditunjukkan oleh para peserta dan sebagian meminta InSari melakukan pembinaan rutin untuk para bunda PAUD Kediri.
"Materi luar biasa, kami pasti akan berikan ke anak didik setelah pandemi usai. Sementara ini, untuk mendidik anak-anak saya dulu," tulis Bunda Ninik Tri Rahayu dari PAUD PKK Mejono, Plemahan.
Sementara Bunda Fitri Hanany dari SPS Tapos Plongko, Pare menyebut kegiatan InSari itu sangat bagus dan bermanfaat.
"Semoga ada lagi program seperti ini untuk Paud Kediri," katanya.
Baca juga: Nikita Mirzani Ingatkan Puan Maharani soal Isi Pancasila, Singgung Matikan Mic Rapat UU Cipta Kerja
Selain pelatihan daring untuk bunda Paud di Kediri, InSari juga akan melakukan pelatihan yang sama untuk para bunda Paud di Trenggalek dan Tulungagung (1/12/2020), untuk Kab dan Kota Blitar (2/12/2020), Magetan dan Tulungagung (5/12/2020), dan Malang Raya (7/12/2020).
Organisasi InSari yang berfokus pada program Nation and Character Building berharap upaya kultural pembumian Pancasila di dunia pendidikan tingkat PAUD bisa dilanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan Karakter Modal Awal Tanamkan Nilai Pancasila
Sementara itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP) melalui Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi menyelenggarakan Diskusi dengan tema 'Aktualisasi Nilai Pancasila di Lingkungan ASN Tenaga Pendidik Sebagai Teladan Dalam Bermasyarakat' pada Senin (23/11/2020).
Diskusi dengan peserta 100 ASN Tenaga Pendidik Ambon dihadiri oleh Rektor Universitas Pattimura, Martinus J. Sapteno yang menjelaskan bahwa tenaga pendidik harus mempunyai pemahaman yang utuh tentang nilai-nilai Pancasila.
"Jadi para guru harus mempunyai pemahaman yang utuh sehingga baru mentransformasikan kepada anak didiknya," ujar Martinus, dalam keterangannya, Senin (23/11/2020).
Selain itu, Martinus juga menjelaskan bahwa dalam implementasi nilai Pancasila terlebih dahulu harus jujur kepada diri sendiri.
"Kita harus jujur kepada diri sendiri dulu, karena jika tidak maka implementasi akan jauh dari itu. Selain itu, Kita harus cepat mengambil langkah dalam melawan radikalisme," ujarnya.
Baca juga: Hari Kesaktian Pancasila, 148 Personel Korem 163/Wira Satya Naik Pangkat
Sementara itu. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan tugas ASN adalah berperan dalam penanaman nilai-nilai Pancasila.
"Sebagai ASN atau abdi negara kita adalah pengawal, penjaga, dan benteng dalam penanaman nilai-nilai Pancasila. Harus menjadi teladan. Karakter seseorang ditentukan dari pendidikan yang diberikan," ujar Benny.
Selain itu Benny menjelaskan bahwa salah satu masalah yang dihadapi bangsa ini adalah rendahnya literasi.
"Problem kita sekarang ini adalah literasi kita rendah. Negara kita majemuk namun jika tidak kritis dalam menghadapi kekayaan dan keberagaman ini khususnya dalam penyebaran informasi maka hoax akan menghancurkan semuanya. Diera digitalisasi orang kehilangan kedalaman, literasi, dan percaya informasi bohong," kata Benny.
Baca juga: Sidak di Kelurahan Penatih Denpasar, Tak Pakai Masker Kena Sanksi Hafalkan Pancasila dan Push Up
Oleh karena itu, Benny mengatakan diperlukan pendidikan sejak dini termasuk pendidikan karakter. Dalam hal ini yang berperan penting adalah orang tua dan guru.
"Sekarang ini interaksi dan komunikasi khususnya dalam proses pembelajaran dari anak dan ibu kurang karena tergantikan oleh kemajuan teknologi. Padahal dari komunikasi langsung ini ada pembentukan karakter. Oleh karena itu pendidikan karakter utama adalah dikeluarga khususnya orang tua dan kemudian disekolah," kata dia.
Benny beranggapan bahwa peran penyelenggara negara berperan dalam penanaman nilai Pancasila baik dalam mensejahterakan masyakat atau keadilan sosial dan sebagainya.
Memperjuangkan kebenaran, anti kedzoliman, dan membela keadilan merupakan hal yang harus dilakukan oleh penyelenggara negara seperti yang di utarakan Bung Hatta.
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020, Kirim via WhatsApp, Buat Status Facebook
"Hatta menjelaskan Pengakuan itu mewajibkan manusia di dalam hidupnya membela keadilan, dengan kelanjutannya: menentang kedzoliman. ini harus menjadi sumber sila sila selanjutnya dan dilakukan oleh penyelenggara negara. Ini harus dipublikasikan," imbuhnya.
Kedepannya Benny berharap Pancasila dapat menjadi habituasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan bantuan abdi negara dan seluruh komponen masyarakat.
"Konteks kekinian dalam habituasi bukan menjadi doktrin dan hapalan tetapi jadi prilaku. Pancasila harus menjadi keutaman baik kata dan tindakan khususnya para pembuat kebijakan publik dan seluruh elemen masyarakat," tutup Benny. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengajaran Nilai-nilai Pancasila Harus Menjawab Tantangan Jaman kata Eva K Sundari, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/29/pengajaran-nilai-nilai-pancasila-harus-menjawab-tantangan-jaman-kata-eva-k-sundari?page=all dan BPIP: Pendidikan Karakter Modal Awal Tanamkan Nilai Pancasila.