Sponsored Content

Per Bulan 6 Hingga 7 Kasus HIV/AIDS Tercatat di Jembrana, Setiap Tahun Terjadi Penurunan

Enam hingga tujuh kasus HIV/AIDS terjadi di Kabupaten Jembrana. Temuan kasus ini tercatat oleh Dinas Kesehatan Jembrana, Selasa (1/12/2020).

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
istimewa
Peringatan Hari AIDS Sedunia, yang digelar Dinkes Jembrana di perempatan Jalan Sudirman, Selasa (1/12/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Enam hingga tujuh kasus HIV/AIDS terjadi di Kabupaten Jembrana.

Temuan kasus ini tercatat oleh Dinas Kesehatan Jembrana, Selasa (1/12/2020).

Meski demikian, kasus akumulatif untuk per tahun, hingga 2020 ini mengalami penurunan setiap tahunnya.

Data yang dihimpun, Pemkab Jembrana mencatat terjadi penurunan kasus baru HIV/AIDS, yang dicatat hingga November 2020 lalu.

Baca juga: Ditegur Saat Mabuk, Tiga Remaja Ini Aniaya Pegawai Provider Seluler Hingga Luka Serius di Kepala

Baca juga: Gejala Umum Covid-19 Yang Paling Sering Terdeteksi Kini Bukan Batuk Kering tapi Anosmia, Apa Itu?

Baca juga: Keterbatasan Fasilitas, TPS3R Bedulu Hanya Mampu Capai Target 10 Persen untuk Layani Warga

Rata-rata kasus HIV/AIDS terjadi penambahan kasus  6-7 kasus baru perbulan.  

Angka itu menurun dibanding rata rata perbulan di tahun sebelumnya. 

Dimulai dari hitungan lima tahun lalu atau tahun 2016 lalu.

Di tahun 2016, terjadi sebanyak 106 kasus per tahun, tahun 2017 107 kasus, tahun 2018 104 kasus.

Kemudian, di tahun 2019 95 kasus dan 2020 ini 69 kasus baru. Peningkatan hanya terjadi di tahun 2017 itu dan hanya satu kasus saja.

Baca juga: UPDATE Gunung Semeru: Hampir 3 Jam Semburkan Awan Panas, 550 Warga Mulai Mengungsi

Baca juga: Kunci Motor Masih Tercantol, Hendak Bawa Kabur ke Jawa, Dua Pelaku Diringkus di Gilimanuk

Baca juga: Bukan Libur Panjang, Kadiskes Bali Sebut Melonjaknya Covid-19 Karena Upacara Adat & Perkantoran

Namun di tahun selanjutnya terjadi penurunan kasus yang cukup signifikan.

Sedangkan dari data pihak Dinkes, untuk keseluruhan sejak 2004 silam, ada sekitar 1136 kasus HIV / AIDS di Jembrana.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata mengatakan, bahwa ada penurunan rata-rata temuan angka kasus  perbulan sejak dua tahun terakhir ini.

Namun tetap harus waspada jika melihat fenomena gunung es.

Karena itu pihaknya tetap menyarankan masyarakat aktif memeriksakan dini sehingga bisa terdeteksi awal dan cepat mendapat pengobatan.

Baca juga: Terekam CCTV, Pria yang Tewas Ditabrak Truk BBM saat Bersila di Tengah Jalan, Identitasnya Terungkap

Baca juga: Token Gratis Desember 2020, Cara Akses Lewat www.pln.co.id atau WhatsApp

Baca juga: Butuh 20 Ribu LPJU Lagi untuk Terangi Seluruh Jalan di Bumi Lahar

Hal ini ia sampaikan, dalam peringatan Hari AIDS Sedunia, yang digelar Dinkes Jemrbana diperempatan Jalan Sudirman, Selasa (1/12/2020).

“Dalam Peringatan di masa pandemi digelar terbatas dengan aksi membagikan brosur serta membentangkan spanduk edukasi ajakan mencegah penularan HIV / AIDS,” ucapnya didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr I Gusti Agung Putu Arisantha.

Oka Parwatha menjelaskan, bahwa aksi membagikan brosur kepada pengendara yang melintas itu selain dalam rangka memperingati Hari AIDS sedunia, juga langkah preventif dan pencegahan Pemkab Jembrana  guna menekan penyebaran kasus di masyarakat.

Baca juga: 83 Persen Sekolah Belum Siap Pembelajaran Tatap Muka, Bintang Puspayoga: Prioritaskan Kesehatan Anak

Baca juga: Gereja Katedral Denpasar Akan Gelar Rapat Terkait Persiapan Ibadah Natal 2020 di Tengah Pandemi

Baca juga: Pemerintah Akan membangun Kota Baru yang Disebut Kota Rebana, Berpenduduk 1 Juta Orang

“Dalam memperingati Hari AIDS sedunia, kita ingatkan kembali  masyarakat  akan bahaya HIV/AIDS. Bahwa ancaman itu masih nyata, di samping situasi pandemi Covid-19 sekarang , potensi penularan HIV/AIDS juga patut diwaspadai,” jelasnya.

Oka menambahkan, bahwa masyarakat diminta untuk bersama mencegah penularan HIV/AIDS.

Karena, siapapun bisa tertular HIV terlebih bagi mereka yang punya perilaku beresiko, di antaranya mereka yang melakukan hubungan seks dengan pengidap HIV tanpa kondom.

Bisa juga bagi mereka yang menggunakan jarum suntik atau narkoba yang sama dengan pengidap. 

“Melalui momen peringatan ini kita ajak masyarakat untuk mengenai gejala serta potensi penularan. Bagi yang memiliki gejala disarankan untuk aktif melakukan pemeriksaan agar segera mendapat penanganan. Bisa memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved