Gejala Umum Covid-19 Yang Paling Sering Terdeteksi Kini Bukan Batuk Kering tapi Anosmia, Apa Itu?

Sekitar 20-40 persen dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Gambar oleh Anastasia Gepp dari Pixabay
Foto ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM - Batuk kering sudah lama dihubungkan dengan gejala Covid-19.

Namun, ini bukan gejala Covid-19 paling umum.

Kembali ke belakang, pada awal tahun saat pandemi Covid-19 mulai menyebar, ahli mengatakan bahwa demam dan batuk kering adalah gejala umum Covid-19.

Beberapa bulan kemudian, ahli menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa.

Baca juga: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Dikabarkan Sudah Disuntik Vaksin Virus Covid-19 dari China 

Baca juga: Daftar Pejabat Pemprov DKI Jakarta yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Selain Anies Baswedan 

Setelah itu, muncul laporan bahwa orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, juga mengalami sakit perut, kelelahan, dan kabut otak.

Gejala ini juga disebut umum terjadi. Lantas, gejala apa yang paling umum pada Covid-19?

Di antara semua gejala yang sudah diketahui sejauh ini, data terbaru yang dihimpun peneliti di Office for National Statistics (ONS) menunjukkan bahwa gejala yang paling sering dilaporkan penderita Covid-19 adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, yang disebut anosmia.

Dilansir BGR, Rabu (25/11/2020), sekitar 20-40 persen dari orang berusia 35 tahun ke atas yang terinfeksi Covid-19 mengalami gejala anosmia.

Hanya 15-20 persen di kelompok umur yang sama, yang mengembangkan gejala demam.

Dan hanya 13-18 persen yang mengalami batuk kering.

Data baru ini juga melaporkan, ada kesenjangan yang lebih mencolok di antara kaum muda.

Setidaknya ada 60 persen dari pasien Covid-19 di bawah usia 35 tahun, dalam penelitian ini, yang melaporkan kehilangan rasa atau penciuman atau anosmia.

Hanya 15-25 persen yang melaporkan demam, dan kurang dari 10 persen menunjukkan batuk.

Data tersebut juga mengungkap, anak usia sekolah adalah kelompok yang paling kecil kemungkinannya menderita batuk.

Statistik menunjukkan, hanya 5 persen anak usia sekolah yang positif Covid-19 yang memiliki gejala batuk.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved