Beraksi di 11 TKP, Komplotan Pencuri Tabung Gas Berakhir di Polsek Kuta
Komplotan pencurian tabung gas yang beraksi di wilayah Kuta tepatnya di Uang Uang Restaurant Jalan Setia Budi, Nomor 1, Kelurahan Kuta, Badung, Bali,
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Beberapa saksi di lokasi kejadian juga dimintai keterangan dan pengecekan kamera CCTV disekitar lokasi juga dilakukan petugas kepolisian.
Hasilnya, berdasarkan hasil rekaman CCTV petugas dan korban melihat ada satu unit mobil pick up warna hitam datang ke restoran sekitar pukul 23.30 wita.
Beberapa orang laki-laki juga terlihat turun dari mobil, berdasarkan petunjuk tersebut Tim Opsnal kemudian melakukan pencarian dengan berpatroli di wilayah Kuta.
Pada Selasa (1/12/2020) sekitar pukul 02.30 Wita, tim Opsnal yang dipimpin Panit 1 Reskrim melakukan pemantauan di Simpang Double Six, Seminyak, Kuta, Badung.
Ternyata mobil pick up hitam melintas ke arah Utara, melihat hal tersebut Tim Opsnal Polsek Kuta langsung mengikuti hingga di Jalan Petitenget, Kuta Utara, Badung, Bali.
Saat berhasil dikejar, Tim selanjutnya memberhentikan mobil tersebut lalu melakukan penggeledahan.
Di dalam mobil pick up tersebut ditemukan ada tiga orang remaja laki-laki dan juga gunting besi berukuran besar dari mobil pick up tersebut.
Selanjutnya, ketiga laki-laki tersebut dimintai keterangan dan dari keterangan pelaku ternyata ketiganya hendak melakukan pencurian tabung gas di seputaran Canggu, Kuta Utara, Badung.
Dari hasil pemeriksaan, mereka bertiga selanjutnya digiring dan diamankan tim Opsnal Polsek Kuta untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Hasil pemeriksaan, empat pelaku sebelumnya memang telah mengakui pencurian tabung gas dan mereka katakan sudah pernah beraksi di beberapa tempat restoran yang tutup di daerah Canggu dan Kuta," ungkap Iptu Made Putra Yudistira, Jumat (4/12/2020).
Sementara itu hasil pemeriksaan di Polsek Kuta, pelaku Ijong bersama ketiga rekannya menang mengakui telah melakukan pencurian tabung gas ukuran 50 kilogram.
Dalam targetnya, mereka menyasar beberapa tempat restoran yang tutup akibat pandemi di wilayah Kuta Utara dan Kuta dengan mengendarai mobil pick up yang disewa sehari Rp 250 ribu dari teman Ijong.
Rencana hasil pencurian dijual ke seorang bernama Yono dengan harga satu tabungnya seharga Rp 500 ribuan.
Ijong dalam aksinya, sebelumnya mengajak tiga pelaku lainnya dengan upah sehari Rp 100 ribu pertabung, jika nantinya tabung laku terjual.
Peran pelaku Ijong sebagai otak pencurian dan yang mencuri bersama Elgar dengan pisau besi yang dibawa, Lolak bertugas mengawasi dari dalam mobil dan Samsul mengawasi sekitar TKP pencurian serta mengangkat tabung gas ke mobil.